Angkatan Laut Pakistan memutuskan untuk membatalkan semua rencana pengiriman kekuatan mereka di luar negeri setelah Angkatan Laut India meningkatkan aset angkatan lautnya di Laut Arab Utara segera setelah serangan teror Pulwama. Kehadiran angkatan laut India di Laut Arab saat ini termasuk kapal selam nuklir.
Strategic News International mengutip sejumlah sumber intelijen menyebutkan sebagai tanggapan atas penyebaran aset angkatan laut Angkatan Laut India di Laut Arab utara, Angkatan Laut Pakistan telah dipaksa untuk menempatkan aset-aset angkatan lautnya di sepanjang pelabuhan Karachi. Mereka memilih melakukan patroli terus menerus di dekat pantainya, karena takut akan pergerakan India.
“Dua kapal Pakistan – PNS Saif dan PNS Moawin – dijadwalkan akan mengunjungi Qingdao di China untuk bergabung dalam perayaan ulang tahun ke-70 Angkatan Laut PLA, telah membatalkan rencana kunjungan mereka meskipun Panglima Angkatan Laut Pakistan kemungkinan akan menghadiri upacara yang dijadwalkan untuk tanggal 24 April ,” tulis Strategic News International sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 4 April 2019.
Pakistan sebelumnya telah membatalkan kunjungan kapalnya PNS Aslat ke LIMA yang diadakan di Langkawi di Malaysia antara 26 dan 30 Maret. Kunjungan PNS Shamsheer ke Bahrain juga telah dibatalkan.
Angkatan Laut India pada 17 Maret mengkonfirmasi bahwa unit-unit tempur utamanya termasuk kelompok tempur yang dipimpin kapal induk INS Vikramaditya, kapal selam nuklir, dan sejumlah kapal laut lainnya serta aset laut lainnya dengan cepat beralih ke penyebaran operasional karena ketegangan antara New Delhi dan Islamabad meningkat.
Angkatan Laut India tidak mengklarifikasi kapal selam nuklir mana yang telah dikerahkan, meskipun Angkatan Laut India saat ini memiliki dua jenis kapal selam bertenaga nuklir yang dapat digunakan yakni satu kapal selam serangan kelas Chakra (Akula II) yang disewa dari Rusia, dan INS Arihant , kapal selam rudal balistik buatan India yang mampu menembakkan hingga 12 rudal balistik nuklir. Angkatan Laut India juga memiliki sekitar 14 kapal selam diesel-listrik.
Sebelumnya pada bulan Maret, Angkatan Laut Pakistan merilis sebuah video tentang apa yang diduga merupakan upaya kapal selam India untuk memasuki perairan Pakistan ketika kemarahan antara kedua negara berkobar.