Makin Sering, Jet Tempur Jepang Kembali Intersep Dua Bomber China
Xian H-6G

Makin Sering, Jet Tempur Jepang Kembali Intersep Dua Bomber China

Angkatan Laut China pada Selasa 2 April 2019 mengerahkan dua pembom maritim Xian H-6G dan satu pesawat elektronik Shaanxi Y-9JB dan pesawat pengintai ke wilayah udara antara pulau-pulau Jepang Okinawa dan Miyako di Laut China Timur, mendorong jet Angkatan Udara Bela Diri Jepang untuk mencegatnya.

Laporan Departemen Pertahanan Jepang sebagaimana dikutip The Diplomat menyebutkan wilayah udara Jepang tidak dilanggar oleh pesawat China tersebut. Namun, peristiwa tersebut menandai pencegatan kedua terhadap pesawat militer Tiongkok di atas Laut China Timur sejak 30 Maret, ketika China menerbangkan empat pembom jarak jauh Xian H-6K, satu pesawat penanggulangan elektronik Shaanxi Y-9JB, satu pesawat intelijen elektronik Tupolev Tu-154MD dan setidaknya dua jet tempur di Selat Miyako.

Selat Miyako adalah jalur air antara Miyako Jepang dan Kepulauan Okinawa, dan secara geopolitik penting karena merupakan satu-satunya jalur yang memungkinkan Angkatan Laut China mengakses Samudra Pasifik dari Laut China Timur.  Angkatan Laut China juga sering menggunakan selat tersebut untuk melakukan latihan militer.

Ketegangan antara Tokyo dan Beijing meningkat setelah China mengumumkan pemasangan zona pertahanan udara di atas Laut China Timur pada November 2013. Zona ini mencakup Kepulauan Senkaku yang tidak berpenghuni yang disebut China sebagai Kepulauan Diaoyu, yang kepemilikannya diperselisihkan oleh kedua negara.

Setelah Perang Dunia Kedua, pulau-pulau, yang terletak di sebelah rute pengiriman penting, serta ladang minyak dan gas yang berpotensi besar, dikendalikan oleh Amerika Serikat sampai Washington mengembalikannya ke Jepang pada tahun 1972. Namun, China bersikeras bahwa Tokyo mempertahankan kontrolnya atas pulau-pulau secara ilegal.

Oktober lalu, pemerintah Jepang mengungkapkan rencananya untuk membangun pangkalan militer Jepang di Pulau Ishigaki di Laut China Timur untuk “menghalangi aktivitas militer Beijing” di perairan tersebut.