Sumber militer Rusia mengklaim bahwa lima pembom B-52H Stratofortress Angkatan Udara Amerika melakukan simulasi serangan nuklir terhadap sasaran di Rusia, termasuk Moskov dan St. Saint Petersburg selama penerbangan pelatihan pada 28 Maret.
“Penerbangan pembom B-52H Amerika dengan jet tempur F-16 Norwegia di Laut Norwegia adalah salah satu contoh simulasi serangan rudal jelajah di luar zona deteksi oleh radar pertahanan udara, serta di luar radius tempur MiG- 31,” kata sumber tersebut sebagaimana dilaporkan Defense Blog Minggu 31 Maret 2019.
Model H dari pembom B-52 memang dapat membawa hingga 20 rudal jelajah jarak jauh AGM-158A / B JASSM.
B-52 tidak dapat menembus pertahanan udara musuh karena tidak memiliki karakter siluman, tetapi rudal jelajah jarak jauh mereka diyakini mampu menembus pertahanan udara berteknologi tinggi Rusia.
Para pejabat Rusia, termasuk kementerian pertahanan, telah menyatakan keprihatinan tentang penerbangan B-52 di dekat perbatasan negara.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada bulan Februari mengatakan aliansi itu “memiliki banyak pilihan ” untuk menangani apa yang NATO sebut sebagai “pelanggaran Rusia” dari perjanjian-INF.
Stoltenberg tidak menyebutkan pembom B-52 Amerika, tetapi pesawat itu memang salah satu cara bagi NATO untuk menunjukkan kepada Moskow bahwa senjata nuklir dapat dibawa lebih dekat ke perbatasan Rusia.
Pentagon telah mengumumkan bahwa pelatihan dengan sekutu NATO seperti Norwegia akan meningkatkan kemampuan dan kesiapan aliansi.
Penerbangan juga memungkinkan awak pesawat untuk melakukan sosialisasi medan dan untuk menunjukkan komitmen Amerika kepada sekutu dan mitra. Komando Strategis Amerika secara teratur menguji dan mengevaluasi kesiapan aset strategis.
B-52 yang saat ini dikerahkan ke wilayah tanggung jawab Komando Eropa Amerika berasal dari Wing Bom ke-2, Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, Louisiana. Pesawat tiba di Inggris pada 14-15 Maret dan beroperasi dari RAF Fairford.