Menjelang akhir Perang Dunia II, mesin propaganda Nazi Jerman mulai berbicara tentang sistem senjata baru yang sangat canggih yang diyakini dapat digunakan untuk membalikkan keadaan dan memenangkan perang.
Senjata itu kemudian dikenal sebagai Messerschmitt Me163 Comet, pesawat pencegat bertenaga roket yang gesit, berkecepatan tinggi dan tentu saja membunuh.
Namun sebuah studi dengan menggunakan analisis x-ray menunjukkan bahwa pesawat itu ternyata terlalu berbahaya untuk dioperasikan.
Sebagaimana dilaporkan The Times dan dikutip Daily Mail Minggu 31 Maret 2019 studi tersebut dilakukan oleh Museum Sains dan Teknologi Deutsches yang berbasis di Munich.
Dengan kecepatan luar biasa hingga 700 mil per jam (lebih dari 1.125 km per jam), pesawat bertenaga roket memecahkan rekor kecepatan dan berusaha untuk membuat gentar para pilot Sekutu.
Namun, menurut Andreas Hempfer, kurator penerbangan di Museum Deutsches, pesawat itu sebenarnya sangat berbahaya sehingga para pilotnya kemungkinan besar akan terbunuh oleh pesawat itu.
“Tidak ada ‘senjata ajaib’ Jerman yang hypermodern yang bisa mengubah jalannya perang,” kata Hempfer, berbicara kepada The Times. Dia menambahkan bahwa klaim seperti itu “disebarluaskan dari tahun 1950-an oleh industri dirgantara Jerman, yang jelas telah kehilangan hubungannya dengan kekuatan besar setelah 1945, dalam upaya untuk menunjukkan kemampuan mereka. ”

Menunjuk fakta bahwa 300 lebih armada Me163 Luftwaffe hanya mampu menjatuhkan antara hanya sembilan hingga 16 pembom musuh. Hempfer menekankan bahwa pesawat itu “sangat berbahaya bagi pilotnya sendiri dan ternyata merupakan jalan buntu teknis.”
Analisis x-ray menemukan banyak kelemahan desain yang sebelumnya tidak ditemukan. Masalah yang diketahui termasuk kecenderungan pesawat kehabisan bahan bakar hanya dalam beberapa menit, meninggalkan pesawat sebagai bebek duduk. Sekitar 14 Me163 hilang selama perang, dengan banyak pilot juga dikatakan tewas dalam pengembangan dan pengujian.
Seorang kurator lain Felix Wander mengatakan pilot Messerschmitt Me 163 dianggap sekali pakai oleh Nazi yang menjelaskan tingginya angka kematian.
Deutsches Museum telah mengirim salah satu pesawatnya sendiri untuk x-ray untuk mengungkap rahasia teknik internalnya. Hasil awal menunjukkan mungkin masih ada cairan dalam sistem hidrolik pesawat.