Masalah anggaran pertahanan Singapura menjadi salah satu sumber perdebatan antara berbagai pihak setelah masalah itu dingkat dalam debat capres 2019 Sabtu 30 Maret 2019. Pernyataan Prabowo yang menyebut anggaran pertahanan Singapura mencapai 30% APBN dan 3% GDP dianggap keliru bahkan mengada-ada.
Sebenarnya berapa anggaran pertahanan Singapura sekarang ini? Tanpa bermaksud memihak siapapun kita akan mencoba mengungkapnya dari sumber terpercaya. Kenapa JejakTapak mengangkat isu Capres? Karena ini menyangkut masalah pertahanan yang menjadi konsen kami.
Untuk diketahui pada 2019 ini Singapura mencapai rekor anggaran pertahanan mereka yang mencapai US$ 16,7 miliar atau sekitar Rp237 triliun. Ini berarti sekitar dua kali lipat anggaran pertahanan Indonesia.
Mengutip Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Asia Times melaporkan pada 9 Maret 2019 lalu angka ini sekitar 30% dari total pengeluaran yang direncanakan pemerintah dalam satu tahun atau di Indonesia disebut sebagai APBN. Angka itu setara dengan 3% gross domestic product (GDP).
Singapura mengumumkan akan memesan empat jet tempur F-35 sebagai bahan evaluasi sebelum membeli lebih banyak lagi. Negara kecil ini punya armada udara mengesankan dengan 40 F-15SG Eagle, 40 F-16D, dan 20 F-16C. Belum lagi ditambah dengan sekitar 30 F-5S Tiger II dan beberapa A-4 Skyhawks dalam penyimpanan. Singapura juga memiliki kemampuan AWACS dengan lima jet Gulfstream 550.
Singapura juga mengumumkan akan membeli tiga kapal selam baru type 218SG Jerman. Ini adalah kapal selam terbesar yang pernah dibangun oleh TKMS, dan tidak akan dijual ke negara lain. Baru-baru ini juga diam-diam menambah pembelian tank leopard baru dari Jerman.
Mereka juga masih punya dua kapal selam kelas Challenger dan kelas Archer.Jadi nanti akan total punya tujuh kapal selam.