Site icon

Venezuela Siagakan Sistem Pertahanan S-300

Militer Venezuela telah menempatkan sistem pertahanan udara S-300 mereka dalam status siaga penuh.

Image Satellite International (ISI) yang berbasis di Israel telah berbagi gambar penyebaran rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia oleh militer Venezuela. Sistem itu ditempatkan di  Captain Manuel Rios Airbase di negara bagian Guarico, pangkalan udara utama di selatan Caracas.

ISI juga melaporkan bahwa Angkatan Bersenjata Venezuela telah menempatkan S-300 dalam kesiapan operasional setelah mengadakan latihan militer pada bulan Februari. Penyebaran dilaporkan mencakup lima peluncur dan multi-channel missile guidance radar (MMGR) 9532ME.

Beberapa hari sebelum gambar ini dirilis, sejumlah media melaporkan bahwa sekitar 100 militer Rusia tiba di Caracas dengan naik dua pesawat, yang juga mengirimkan 35 ton kargo.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan kepada wartawan dan dikutip Sputnik Jumat 29 Maret 2019, bahwa Washington menganggap kedatangan pesawat militer Rusia di Venezuela sebagai provokasi yang tidak disukai dan menyerukan Moskow untuk berhenti mendukung pemerintah Nicolas Maduro serta berdiri dengan Presiden sementara Juan Ramido yang memproklamirkan diri.

Sebelum itu, Presiden Amerika Donald Trump mendesak Rusia untuk “keluar” dari Venezuela dan menekankan bahwa semua opsi ada di meja.

Rusia telah menekankan bahwa Moskow tidak melanggar perjanjian internasional atau perundang-undangan domestik Venezuela, dan bahwa penyebaran itu dilakukan “dalam kerangka hubungan normal kita dengan pemerintah yang sah”.

Dalam perkembangan paralel, Guaido mengumumkan minggu ini bahwa 6 April akan menjadi hari pertama “aksi taktis” untuk apa yang disebut “Operasi Kebebasan”. Sebuah rencana untuk melancarkan revolusi penuh di semua negara bagian Venezuela secara bersamaan.

Venezuela telah terperosok dalam krisis politik yang sedang berlangsung selama lebih dari dua bulan, sejak tokoh oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara yang menentang Maduro.

Langkah itu langsung diakui oleh Amerika dan beberapa sekutu regionalnya, sementara Rusia, China, Turki, dan banyak negara lain menegaskan kembali dukungan mereka untuk Maduro.

 

Exit mobile version