Site icon

Rusia Akui Kirim Militer ke Venezuela

Pesawat Rusia yang membawa personel militer ke Venezuela

Rusia akhirnya mengkonfirmasi memang mengirimkan personel militer mereka ke Venezuela. Keputusan ini didasarkan pada perjanjian kerjasama militer-teknis yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 2001.

Diminta untuk mengomentari laporan sebelumnya tentang kedatangan dua pesawat Rusia di Venezuela, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan personel yang dikirim adalah para ahli militer.

“Federasi Rusia mengembangkan kerja samanya dengan Venezuela dalam kepatuhan yang ketat terhadap konstitusi negara ini dan dengan menghormati norma-norma legislatifnya. Kehadiran spesialis [militer] Rusia di wilayah Venezuela diatur oleh perjanjian kerja sama pertahanan yang ditandatangani oleh pemerintah Rusia dan Venezuela pada Mei 2001, ”katanya sebagaimana dilaporkan Russia Today Selasa 26 Maret 2019.

Zakharova mengatakan kesepakatan kerja sama tahun 2001 tidak memerlukan persetujuan tambahan dari Majelis Nasional Venezuela  yang telah dinyatakan tidak berlaku oleh pemerintah. Laporan media yang belum diverifikasi sebelumnya menunjukkan sebelumnya bahwa dua pesawat Angkatan Udara Rusia yang membawa puluhan tentara dan sejumlah peralatan telah mendarat di bandara utama Venezuela.

Berbicara pada hari Senin, Diosdado Cabello, wakil presiden Partai Sosialis Venezuela, mengkonfirmasi kedatangan dua pesawat Rusia tetapi tidak menjelaskan lebih banyak.

Pada hari Selasa, Penasihat Keamanan Nasional Amerika John Bolton mengatakan bahwa Washington tidak akan mentolerir apa yang disebutnya “kekuatan militer asing yang bermusuhan mencampuri tujuan bersama dari demokrasi, keamanan, dan supremasi hukum nelahan Barat.”

Menurutnya, sejak abad ke-19 beberapa kekuatan pada waktu itu telah sepakat untuk menghindari kehadiran di Belahan Barat.

Departemen Luar Negeri Amerika juga menggambarkan pengiriman itu sebagai “eskalasi situasi yang ceroboh” di Venezuela.

Zakharova mempertanyakan pernyataan Amerika bahwa negara-negara lain tidak bmemiliki kehadiran di Belahan Barat sementara Amerika sendiri hadir di Belahan Bumi Timur. “Apa yang mereka lakukan sendiri di belahan bumi timur?” serunya.

“Mungkin, mereka (Amerika) percaya bahwa orang-orang di bagian dunia ini akan berterima kasih ketika Washington dengan sengaja mengubah para pemimpin mereka dan membunuh yang tidak diinginkan. Atau Amerika masih percaya bahwa orang-orang sedang menunggu Amerika untuk membawa demokrasi kepada mereka di atas sayap pembom mereka. Tanyakan orang Irak, Libya, atau Serbia tentang hal tersebut, ” kata pejabat Rusia itu.

Exit mobile version