Malaysia Ancam Boikot Jet Tempur Eropa

Malaysia Ancam Boikot Jet Tempur Eropa

Malaysia dan Indonesia telah berselisih dengan anggota parlemen Uni Eropa terkait produk minyak sawit yang dinilai telah menjadi penyebab maraknya deforestasi dan perusakan satwa liar.

Malaysia mengancam akan membalas terhadap rencana Uni Eropa untuk mengekang penggunaan minyak sawit dengan membeli jet tempur baru dari China dan bukan perusahaan senjata Eropa.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan negaranya dapat mencari tempat lain untuk meningkatkan armada angkatan udara Rusia dari pesawat tempur Mig-29 Rusia dengan meninggalkan rencana untuk membeli jet Rafale Prancis atau Topan Eurofighter.

“Jika mereka terus mengambil tindakan terhadap kami, kami akan berpikir untuk membeli pesawat terbang dari China atau negara lain,” katanya seperti dikutip kantor berita resmi Bernama Minggu 24 Maret 2019 dan dikutip France24.

Tetapi perdana menteri mengatakan dia tidak “menyatakan perang” terhadap Uni Eropa karena negaranya membutuhkan barang-barang dari blok itu, banyak anggota yang termasuk di antara mitra dagang utama Malaysia.

Pernyataan Mahathir datang menjelang pameran pertahanan internasional lima hari yang akan dimulai Senin 25 Maret 2019  di Langkawi, tempat perwakilan produsen senjata global berkumpul.

Malaysia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah  Indonesia. Pembatasan minyak sawit oleh Uni Eropa dapat secara serius akan merusak perekonomian kedua negara terutama dalam hal nasib petani.

Kedua negara berjuang untuk memacu permintaan minyak kelapa sawit, yang digunakan dalam segala hal mulai dari sabun hingga cokelat.

Anggota parlemen Prancis baru-baru ini memilih untuk menghapus minyak kelapa sawit dari skema biofuel negara itu mulai dari tahun depan.