Mampukah Kapal Selam Kelas Astute Inggris Mengancam Rusia?
HMS Astute / The Sun

Mampukah Kapal Selam Kelas Astute Inggris Mengancam Rusia?

Sejak dipensiunnya HMS Dreadnought pada tahun 1963, Angkatan Laut Inggris terus mempertahankan kekuatan besar kapal selam serangan nuklir.

Tetapi Royal Navy telah mengalami krisis transformasional selama dekade terakhir, dengan menyusutnya ukuran dan komposisi. Kapal selam serangan nuklir terbaru, kelas Astute, telah menjadi komponen penting dari masa depan Angkatan Laut Inggris, tetapi, mengingat kebangkitan Rusia, apakah mereka cukup?

Angkatan Laut Inggris mengoperasikan 19 kapal selam serangan nuklir sepanjang Perang Dingin. Seperti  Amerika Serikat, jatuhnya Uni Soviet mengubah persyaratan untuk armada kapal selam Angkatan Laut Inggris.

Inggris awalnya berencana untuk membangun  kelas Trafalgar Mark II, kapal selam yang fokus pada perang anti-kapal selam untuk  mengalahkan kapal selam Soviet di Atlantik Utara dan Arktik.

Tetapi runtuhnya Uni Soviet secara dramatis mengurangi ancaman Rusia, dan menciptakan persyaratan baru.  Royal Navy mengambil desain berbeda dan akhirnya menghasilkan kapal selam yang lebih besar  ​​yang lebih cocok untuk operasi multiguna, termasuk serangan darat.

HMS Astute mulai dibangun pada tahun 2001, sepuluh tahun setelah selesainya kapal Trafalgar terakhir dan tiga tahun setelah peluncuran HMS Vengeance, SSBN kelas Vanguard terakhir. Sayangnya, masalah desain kunci dan kemampuan produksi mengakibatkan keterlambatan dan pembengkakan biaya yang terus mengganggu program ini.

Keterampilan membangun dan rekayasa kapal selam Inggris telah memburuk karena banyak tenaga konstruksi kapal selam telah pensiun atau pindah. Hal ini memaksa British Aerospace, yang telah mengambil alih program,  untuk membangun banyak kemampuan utama dari awal.

Masalah lain muncul di sekitar perangkat lunak perancangan canggih yang digunakan untuk merancang kapal kelas ini.  Kondisi tersebut membutuhkan waktu, mendorong kembali pembangunan kapal pertama, dan mendorong biaya keseluruhan.

Sebagaimana ditulis National Interest, masalah tambahan muncul setelah HMS Astute memasuki layanan. Perahu dianggap sempit dan kru  mengalami beberapa masalah  suhu berlebihan di dalam kapal selam. Masalah dengan desain reaktor yang dipinjam dari SSBN Vanguard  menyebabkan ketidakcocokan beberapa komponen, dan ketidakmampuan untuk mencapai kecepatan yang diharapkan.  Yang paling memalukan, HMS Astute kandas di uji coba laut sebulan setelah pengiriman.

Angka

Terlepas dari kesulitan-kesulitan tersebut, HMS Astute akhirnya mulai beroperasi pada Agustus 2010, sekitar sembilan tahun setelah pemotongan baja pertama. Kapal ini diikuti oleh HMS Ambush pada 2013 dan HMS Artful pada 2016. HMS Audacious diharapkan akan segera beroperasi tahun ini, dengan Anson, Agamemnon dan Ajax mengikuti interval dua tahun.

Namun, para Astute mewakili langkah mundur dari perspektif numeric atau jumlah. Dari tahun 1993 hingga 2004, Angkatan Laut Inggris mengoperasikan lima SSN kelas Swiftsure dan tujuh Trafalgar. Swiftsure mulai meninggalkan layanan pada tahun 2004, meninggalkan Trafalgar dan Astute, yang mulai beroperasi pada tahun 2010.

Namun Royal Navy memutuskan untuk mempensiun Trafalgar mulai 2019 karena keausan lambung yang berlebihan. Tiga kapal tetap beroperasi, tetapi pada tahun 2022 Astute akan menjadi satu-satunya kapal selam serangan nuklir yang bertugas di Angkatan Laut Inggris.

Akibatnya, Royal Navy dari semula memiliki 12 SSN hanya akan menjadi tujuh, terlepas dari ukuran dan kemampuan yang lebih besar dari para Astute.

Desain HMS Artful/Daily Mail

Kemampuan

Astute adalah SSN terbesar yang pernah dioperasikan oleh Angkatan Laut Inggris, setengah lebih besar kelas Trafalgar. Dengan 7.700 ton, ukurannya kira-kira sama dengan kapal kelas Virginia Angkatan Laut Amerika, meskipun lebih kecil dari Seawolf dan kelas SSN terbesar Rusia.

Kapal-kapal itu dapat membawa 38 rudal atau torpedo. Berbeda dengan Trafalgar yang bisa menembakkan rudal serangan darat Tomahawk, Astute tidak memiliki sistem peluncuran vertikal (VLS) untuk rudal jelajah mereka.

Mereka dirancang untuk bergerak hingga 30 knot saat terendam, dan meskipun mereka awalnya mengalami beberapa masalah, mereka dilaporkan telah mencapai kecepatan itu dalam uji coba yang lebih baru.

Astute membawa rangkaian sonar yang sangat efektif, yang secara umum diyakini sama baiknya atau lebih baik daripada pesaing mana pun. Kapal selam ini juga disebut sebagai salah satu kapal paling tenang di dunia.

Kesimpulan

Bersama dengan dua kapal induk kelas Queen Elizabeth, para Astute mewakili inti dari kemampuan ofensif Angkatan Laut Inggris. Dengan munculnya ketegangan baru antara NATO dan Rusia, mereka telah mendapatkan kembali misi anti kapal selam lama, terutama karena minat maritim Rusia telah difokuskan pada pembangunan kembali dan rekapitalisasi armada kapal selam.

Kelas Astute tampaknya juga telah mengatasi masalah teknis dan keuangannya, meskipun dampak yang tersisa dari masalah-masalah itu tidak hanya dapat mempengaruhi kelas SSN di masa mendatang, tetapi juga komitmen Inggris untuk membangun kelas baru SSBN.

Bagaimanapun, Astute adalah di antara kapal selam yang paling tangguh di dunia, dan tentu saja menimbulkan ancaman besar bagi desain Rusia di Atlantik Utara atau Arktik.