Jerman pada 2019 ini menyiapkan anggaran sebesar 1,61 miliar euro atau sekitar Rp26 triliun untuk membeli helikopter angkut berat. Ini baru sebagian dana dari total dana sebesar Rp64 triliun untuk membeli helikopter dalam jangka panjang.
Lockheed Martin dan Boeing kemungkinan akan bersaing ketat untuk mendapatkan durian runtuh tersebut.
Beberapa anggota parlemen dan pejabat industri sempat khawatir bahwa tender yang telah lama ditunggu-tunggu itu akan tertunda karena Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen hanya memperoleh setengah dari peningkatan belanja militer sebesar 4 miliar euro yang ia cari untuk tahun 2020.
Namun dokumen yang akan disetujui oleh kabinet Kanselir Angela Merkel minggu ini memilih helikopter pengangkat berat sebagai satu-satunya program persenjataan utama dalam daftar “elemen wajib” dari rencana anggaran empat tahun yang baru.
Program helikopter diperkirakan akan menelan biaya sekitar 4 miliar euro atau sekitar Rp64 triliun dalam jangka panjang. Sebuah angka yang sangat menggiurkan bagi produsen pesawat sayap putar tersebut.
Kementerian pertahanan Jerman sebelumnya mengatakan mereka mengharapkan untuk memilih salah satu dari dua model helikopter Amerika yakni CH-47 Chinook yang dibangun oleh Boeing, atau CH-53K King Stallion baru yang dibangun oleh unit helikopter Lockheed Sikorsky.
Pengadaan 45-60 helikopter akan terus berlanjut hingga 2023, itulah sebabnya rencana empat tahun menganggarkan untuk jumlah yang lebih kecil.
Kementerian Pertahanan mengeluarkan pemberitahuan untuk helikopter baru pada bulan Februari, dengan mengatakan pihaknya memperkirakan akan mengeluarkan permintaan resmi untuk proposal pada paruh kedua 2019.
Seorang juru bicara kementerian menolak mengomentari dokumen kementerian keuangan atau permintaan dana khusus apa pun. “Kami berada di awal proses,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters Rabu 20 Maret 2019.
Proyek senjata besar lain yang akan diluncurkan tahun ini, sistem pertahanan rudal MEADS senilai 8 miliar euro atau sekitar Rp129 triliun yang dibangun oleh MBDA Eropa.
Selain itu juga pembelian empat kapal perang MKS 180 yang diperkirakan akan menelan biaya 4,5 miliar euro atau sekitar Rp72 triliun bersama dengan opsi untuk dua kapal tambahan.