Rusia menegaskan tidak akan menghancurkan rudal 9M729 yang diyakini Washington sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
“Kita tidak bisa pergi untuk menghancurkan rudal 9M729 kami yang diyakini Washington melanggar perjanjian,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia Selasa 19 Maret 2019.
Menurut kementerian itu, Amerika Serikat juga secara aktif mengembangkan sistem rudal jarak menengah dan Rusia harus bersiap menghadapi kemungkinan penyebaran sistem semacam itu Washington.
Kementerian juga menekankan bahwa perpanjangan dokumen kontrol senjata lain, New START, akan menjadi kepentingan seluruh masyarakat internasional.
“Sayangnya, Washington lebih suka menciptakan suasana ketidakpastian, mengirim sinyal negatif [tentang kemungkinan perpanjangan],” kata kementerian itu sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Amerika telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia melanggar perjanjian dengan menguji coba rudal 9M729 yang oleh NATO disebut sebagai SSC-8 pada rentang yang dilarang oleh perjanjian.
Rusia membantah tuduhan itu, bersikeras bahwa jangkauan maksimum rudal adalah 480km hingga masih sesuai dengan persyaratan Perjanjian INF.
Pada 2 Februari 2019, Amerika Serikat secara resmi menangguhkan kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF dan meluncurkan proses penarikan, yang akan selesai dalam waktu enam bulan kecuali jika Moskow memperbaiki dugaan pelanggaran atas perjanjian pengendalian senjata bilateral tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan itu, mengumumkan bahwa Moskow juga telah menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian itu sebagai tanggapan terhadap langkah Amerika.