Milisi Dukungan Amerika Dituduh Memeras Pengungsi Suriah
Pengungsi Suriah

Milisi Dukungan Amerika Dituduh Memeras Pengungsi Suriah

Komite koordinasi Suriah dan Rusia yang mengawasi kepulangan pengungsi Suriah mengungkapkan bahwa penghuni Kamp Ar-Rukban menjadi sasaran pemerasan oleh kelompok gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Amerika yang tersebar di Daeah At-Tanf.

Komite tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan pada Minggu 17 Maret 2019 sejak Mei 2018, lebih dari 800 orang Suriah yang mengungsi dan keluar dari Kamp Ar-Rukban, dipaksa membayar uang hingga US$300 per orang kepada kelompok gerilyawan tersebut.

Kantor Berita Suriah, SANA melaporkan tujuan pembayaran uang itu ialah agar mereka diizinkan meninggalkan kamp tersebut.

Ditambahkannya tak seorang pun bisa keluar, sebab orang tua, perempuan orang cacat dan anak kecil tidak mempunyai uang.

“Orang Suriah itu yang telah meninggalkan kamp tersebut takut untuk melaporkan peristiwa ini secara terbuka karena mereka takut itu bisa membahayakan mereka yang masih ada di sana, terutama keluarga mereka,” tambah pernyataan tersebut.

Masih dari Suriah dilaporkan sedikitnya sepuluh warga sipil tewas dalam agresi baru yang dilancarkan oleh koalisi pimpinan Amerika terhadap Kamp Al-Baghouz di pinggiran tenggara Dei Ez-Zour.

Beberapa sumber sipil mengatakan kepada wartawan SANA beberapa pesawat koalisi pimpinan Amerika pada Minggu membom Kamp Al-Baghouz dan daerah sekitarnya, sehingga merenggut 10 jiwa warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan yang menyelamatkan diri dari kejahatan gerilyawan ISIS di pinggir tenggara Deir Ez-Zour di sepanjang perbatasan Irak.

Sumber tersebut menyatakan serangan udara yang terus dilancarkan oleh koalisi telah membuat daerah Al-Baghouz benar-benar menjadi puing, belum lagi bertambahnya jumlah orang yang tewas, terutama anak kecil.

Pada Senin 11 Maret 2019, tidak kurang dari 50 warga sipil,  termasuk anak-anak dan perempuan, gugur dalam pembantaian baru yang dilancarkan oleh koalisi internasional pimpinan Amerika di Kamp Al-Baghouz di bagian timur Deir Ez-Zour.

Beberapa sumber setempat mengatakan lebih dari 50 warga sipil meninggal dan sejumlah lagi cedera akibat serangan udara oleh koalisi pimpinan Amerika terhadap Kamp Al-Baghouz.

Sumber itu menyatakan agresi koalisi internasional pimpinan Amerika tersebut ditujukan kepada puluhan keluarga yang berusaha menyelamatkan diri dari daerah tempat anggota ISIS berada.

Menurut jumlah itu, jumlah korban meninggal tampaknya akan bertambah sebab kebanyakan orang yang cedera menderita luka serius.

Pada Kamis 7 Maret 2019 lalu beberapa pesawat tempur koalisi pimpinan Amerika membom tempat pertemuan warga sipil dengan menggunakan fosfor putih di sekitar Desa Al-Baghouz di dekat perbatasan Suriah-Irak, sehingga menewaskan banyak warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak kecil.