More

    Kedua Dalam 10 Hari, 2 Bomber B-52 Amerika Kembali Patroli di Laut China Selatan

    on

    |

    views

    and

    comments

    Dua pembom B-52 Amerika kembali terbang di atas Laut China Selatan untuk kedua kalinya dalam sepuluh hari terakhir.

    “Dua pembom B-52H Stratofortress lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam, dan melakukan pelatihan rutin di sekitar Laut China Selatan 13 Maret 2019, sebelum kembali ke pangkalan”, kata  Komando Pasifik Angkatan Udara Amerika dalam sebuah pernyataan Rabu 13 Maret 2019.  Misi hari Rabu mengikuti pengiriman dua pembom B-52 di Laut China Timur dan Selatan pada 4 Maret.

    Laut China Selatan adalah salah satu duri dalam hubungan Amerika-China, dengan Amerika Serikat mengkritik Beijing karena memindahkan senjata ke kepulauan Spratly, sesuatu yang dianggap memenuhi syarat China sebagai gangguan dalam urusan internalnya.

    Amerika Serikat memandang laut sebagai jalur air internasional dan secara rutin menentang China dengan patroli oleh kapal perang Amerika dan sekutu dalam apa yang disebut latihan navigasi kebebasan yang akhir-akhir ini ditambah dengan penerbangan pembom.

    Laut China Selatan dan Laut China Timur juga merupakan sumber ketegangan bagi China dan negara-negara tetangganya, termasuk Jepang, Vietnam, dan Filipina.

    China menganggap kepulauan Spratly, sekelompok pulau buatan yang terletak di Laut China Selatan, sebagai wilayahnya, meskipun ada pengadilan internasional yang menyatakan bahwa klaim ini tidak memiliki dasar hukum.

    Berbicara pada konferensi energi di Texas pada Selasa 12 Maret 2019, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengklaim bahwa China memblokir akses ke cadangan energi senilai US$ 2,5 triliun ke negara-negara Asia-Pasifik.

    Menurut diplomat top Amerika tersebut, China yang diduga membangun pulau-pulau ilegal di perairan internasional bukan hanya masalah keamanan tetapi juga menyangkut pemblokiran akses ke sumber daya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan pada hari Rabu bahwa perilaku beberapa negara yang jauh yang merusak situasi di Laut China Selatan tidak bertanggung jawab

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this