Perusahaan pertahanan Turki Aselsan mengakui akan memasok rangkaian jammer dan umpan penangkal torpedo ZOKA untuk kapal selam Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL),.
Juru bicara perusahaan mengatakan kepada Jane peralatan itu akan memberi kemampuan melindungi diri dan mengecoh torpedo lawan.
Aselsan menolak untuk mengungkapkan jenis kapal selam yang akan digunakan oleh pengacau dan umpan, tetapi verifikasi selanjutnya oleh Jane kepada sumber-sumber TNI-AL menunjukkan bahwa peralatan tersebut akan digunakan untuk kapal selam Kelas Nagapasa atau kelas Chang Bogo.

ZOKA terdiri dari pengacau dan umpan akustik yang dapat beroperasi dalam mode aktif, pasif, dan kombinasi keduanya. Jammers memancarkan suara yang telah dirancang untuk menjenuhkan frekuensi operasi akustik dari torpedo yang dikenal, sehingga menutupi pergerakan kapal selam inangnya dari amunisi lawan.
Sementara itu, umpannya dapat diprogram untuk mensimulasikan karakteristik akustik dan hidrografi kapal selam inangnya, dengan tujuan menipu dan menjauhkan torpedo yang mungkin mengunci kapal. Karakteristik akustik dan hidrografi ini dapat disesuaikan secara khusus agar sesuai dengan karakteristik kapal selam induknya.
Indonesia mengakuisisi tiga kapal Chang Bogo atau Type 209/1400 dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan pada 2011. Negara ini telah menerima dua kapal yakni KRI Nagapasa (403) dan KRI Ardadedali (404), dan sedang menunggu peluncuran kapal selam terakhir KRI Alugoro (405).
Platform ini memiliki panjang keseluruhan 61,2 m, lebar 6,25 m, dan draft lambung 5,5 m. Setiap kapal akan dilengkapi dengan sonar ELAC KaleidoScope dari Wärtsilä ELAC Nautik.
Baca juga:
Kapal Selam Nagapasa Siap Diterima Indonesia, Apa dan Siapa Nagapasa Kok Dipilih Jadi Nama?