Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Force (SDF) yang didukung Amerika Serikat menyerang wilayah kantong terakhir ISIS di Suriah timur guna memusnahkan jejak terakhir kelompok garis keras tersebut.
Meski wilayah kantong Baghouz menjadi bagian terakhir kawasan berpenduduk yang dikuasai ISIS, kelompok tersebut masih dianggap sebagai ancaman keamanan besar lantaran berada wilayah terpencil di tempat lain dan mungkin meluncurkan serangan gerilya.
SDF, yang dipelopori milisi YPG Kurdi, mulai bergerak menuju wilayah kantong selama beberapa pekan, namun beberapa kali menahan diri untuk memungkinkan evakuasi warga sipil, yang kebanyakan terdiri dari istri dan anak-anak para anggota kelompok ISIS.
Kepala kantor media SDF Mustafa Bali mengatakan tidak ada lagi warga sipil yang keluar dari wilayah kantong di perbatasan Irak sejak Sabtu. Pihaknya juga tidak mengawasi lagi warga sipil di area tersebut. Dengan pertimbangan itulah, SDF meluncurkan serangan.
“Operasi militer dimulai. Pasukan kami kini sedang bertempur dengan pelaku teror. Serangan dimulai,” kata dia Minggu 10 Maret 2019.
Dalam beberapa bulan terakhir, sudah puluhan ribu orang keluar dari wilayah rahasia yang dikuasai ISIS. Bali menuturkan bahwa lebih dari 4.000 milisi menyerahkan diri kepada SDF selama sebulan terakhir.
Sebelumnya pada Minggu, koresponden Reuters menyaksikan pasukan SDF memasuki wilayah Baghouz setelah kelompok ISIS mundur dari wilayah tersebut. Mereka mengumpulkan sejumlah amunisi dan senjata yang ditinggalkan oleh ekstremis.