Site icon

Pemadaman Listrik Besar-Besaran Terjadi di Venezuela, Maduro: Ini Perang Energi Amerika

Caracas saat mati listrik/bloomberg

Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di Venezuela yang membuat kehidupan rakyat negara yang sedang krisis itu terganggu. Presiden Nicolas Maduro menyebut pemadaman ini sebagai perang energi yang dikobarkan Amerika.

Kerumunan warga memadati jalan utama Caracas Kamis 7 Maret 2019. Banyak orang mengatakan bahwa mereka harus berjalan kaki selama beberapa jam untuk sampai di rumah lantaran sejumlah bus angkutan penuh dan sistem metro kota ditutup.

“Orang yang harus bertanggungjawab atas kejadian ini bernama Nicolas Maduro,” kata Pedro Fernandez, teknisi sistem berusia 44 tahun di lingkungan Altamira, Caracas, saat berjalan kaki menuju kota lain sebagaimana dilaporkan Reuters. “Dari semua hal yang kita alami, ini hanya secuil dari masalah yang kompleks.”

Media lokal dan pengguna Twitter melaporkan bahwa pemadaman tersebut berdampak pada ibu kota Caracas dan 15 dari 23 negara bagian. Wartawan televisi pemerintah menggambarkan hal tersebut sebagai “pemadaman nasional.”

Pemerintah Nicolas Maduro menuding adanya sabotase di bendungan pembangkit tenaga air yang menjadi sumber listrik negara.

“Mereka menyerang generator dan tranmisi di Guri (bendungan pembangkit listrik tenaga air), induk sistem kelistrikan,” kata Menteri Kelistrikan Luis Motta melalui stasiun TV pemerintah.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan di tengah pemadaman listrik di seluruh negara sebagai “sabotase” pada pembangkit listrik tenaga air utama.

“Perang energi listrik yang dideklarasikan dan diarahkan oleh imperialis Amerika terhadap rakyat kita akan dihancurkan. Tidak ada dan tak seorang pun akan menang atas rakyat [mendiang pemimpin Venezuela Hugo] Chavez,” tulis Maduro di Twitter, Kamis.

Exit mobile version