Kanada diperkriakan akan menghabiskan dana hingga US$1,1 miliar atau sekitar Rp15 triliun saat membeli 18 jet tempur F/A-18 Hornet bekas dari Australia. Uang itu termasuk untuk biaya perawatan selama pesawat tersebut beroperasi di negara tersebut.
Perkiraan itu, dalam analisis baru, 22 persen lebih tinggi dari angka yang disajikan Departemen Pertahanan Nasional dan kemungkinan akan memunculkan kritik baru terhadap keputusan pemerintah Liberal.
Anggota Komisi Anggaran Parlemen Yves Giroux mengamati biaya itu digunakan untuk pembelian F/A18, memodifikasi mereka ke standar Kanada dan mengoperasikannya sampai setidaknya hingga 2032 dan biaya untuk membuangnya.
Pesawat-pesawat tempur tersebut diharapkan seluruhnya pada 2022 dengan dua pesawat pertama tiba baru-baru ini.
Giroux mengatakan perbedaan terbesar antara dua perkiraan berkaitan dengan meningkatkan jet-jet tempur tersebut ke standar Kanada.
Meski begitu, dia masih heran kenapa kantor anggaran menggunakan angka-angka dari Departemen Pertahanan Nasional dan informasi yang tersedia untuk umum.
“Mengapa mereka meremehkan biayanya? Aku ingin tahu,” kata Giroux mengatakan kepada wartawan sebagaimana dikutip CBC News Jumat 1 Maret 2019.