Jika klaim India benar bahwa jet tempur MiG-21 mereka bisa menjatuhkan F-16 Pakistan dalam sebuah pertempuran udara, maka inilah pertemuan dua legenda langit. Keduanya sama-sama jet tempur paling terkenal di eranya dengan produksi mencapai ribuan unit. Baik MiG-21 maupun F-16 juga menjadi pesawat tempur paling banyak digunakan di dunia.
Tetapi keduanya adalah jet tempur yang sangat terpaut jauh dalam hal teknologi. F-16 bisa disebut sebagai pembuka dari jet tempur generasi keempat, sementara MiG-21 adalah pesawat terakhir dalam generasi ketiga.
Sekali lagi, jika klaim India benar, maka menjadi kesukesan tersendiri bagi MiG-21 bisa menjatuhkan Fighting Falcon.
MiG-21 adalah salah satu pesawat tempur yang paling banyak digunakan Angkatan Udara India (IAF) dan paling banyak diproduksi di dunia.
Jet tempur mesi tunggal ini berasal dari Uni Soviet dan membentuk tulang punggung Angkatan Udara India. MiG-21 Bison adalah pesawat pertahanan udara multi-peran semua cuaca yang dapat mencapai kecepatan maksimum 2.230 kilometer per jam (2.1 Mach). Pesawat membawa satu meriam 23mm twin-barrel dengan empat rudal jarak dekat R-60 atau R-73.
Di sisi lain, F-16 yang juga disebut Fighting Falcon atau Viper terkenal dengan kelincahannya dan jet tempur ini pertama kali dilantik di Angkatan Udara Pakistan pada awal tahun 80-an. Angkatan Udara Pakistan menggunakan varian F-16C / D yang merupakan pesawat tempur multirole.
MiG-21 India telah dilengkapi dengan sistem radar dan avionic modern dan membawa campuran senjata udara ke udara dan udara ke darat. Pada tahun 1962, sebuah perjanjian ditandatangani oleh pemerintah India dengan Uni Soviet untuk membeli MiG-21 dan pengiriman dimulai pada tahun berikutnya. Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) yang berbasis di Bengaluru kemudian mulai membuat MiG-21 pertama pada tahun 1967 setelah menerima lisensi dari Uni Soviet.

Tersedia dalam konfigurasi kursi tunggal dan ganda, F-16 Falcon adalah pesawat bermesin tunggal. Jet tempur dapat menarik 9-g manuver, mencapai kecepatan maksimum di atas 2 Mach. Pesawat memiliki kecepatan maksimum 2120 km / jam dengan panjang 15,06 meter dan lebar sayap 9,96 meter.
Berat kosong pesawat 8.570 kg dan F 16 memiliki berat lepas landas maksimum 19.200 kg. Didukung oleh mesin General Electric F110-GE-129, jet tempur ini memiliki daya dorong kering sebesar 17.155 lbf (76,3 kN) dan Thrust dengan afterburner 28.600 lbf (127 kN).
Meskipun MiG-21 bukanlah pesawat yang sangat besar tetapi dapat terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi yang memungkinkannya untuk menyelinap ke pesawat musuh dari ketinggian rendah.
Kehadiran sayap delta, seperti halnya Mirage 2000, membuat MiG 21 sangat dapat dikendalikan dalam pertempuran udara. MiG 21 adalah pesawat kursi tunggal dengan panjang 14,7 m dan lebar sayap 7,154 m.
Berat kosong MiG 21 adalah 5.846 kg dan berat muatan 8.725 kg. Berat lepas landas maksimum jet tempur ini adalah 9.800 kg. Didukung oleh turbojet afterburning Tumansky R-25-300, daya dorong kering MiG 21 adalah 40,21 kN (9,040 lbf) dan dorong dengan afterburner adalah 69,62 kN.
MiG 21 memuat sebuah autocannon Gryazev-Shipunov GSh-23L 23 mm dengan 200 putaran. Ini dapat membawa rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan, bom yang dipandu KAB-500KR TV dan 4 × 500 kg (1.100 lb) bom.
Sedangkan F-16 dapat membawa roket, rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan dan rudal udara ke kapal bersama dengan berbagai macam bom. Seperti Mirage 2000, pesawat ini juga dilengkapi dengan radar on-board.