Ketegangan antara Pakistan dan India terus dalam suhu tinggi setelah Pakistan dilaporkan menembak jatuh sepasang pesawat tempur Angkatan Udara India dan India menembak jatuh sebuah F-16 Pakistan.
India menegaskan akan terus memerangi kelompok yang mereka sebut sebagai teroris seperti halnya yang dilakukan Amerika.
Menteri Keuangan India Arun Jaitley telah mengatakan bahwa pasukan khusus negara itu harus memiliki hak untuk melakukan operasi terhadap para pemimpin teroris di negara tetangga Pakistan, seperti yang dilakukan Amerika ketika meluncurkan operasi untuk membunuh pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden pada 2011.
“Aku ingat ketika Navy Seal Angkatan Laut Amerika pergi ke Abbottabad untuk membunuh Osama bin Laden, lalu mengapa India tidak bisa?” kata Jaitley seperti dilaporkan oleh koran The Asian Age dan dikutip Sputnik.
“Dulu hal seperti ini hanya imajinasi, harapan, frustrasi, dan kekecewaan. Tetapi hal itu mungkin hari ini,” kata Jaitley, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan India.
New Delhi menuntut agar Islamabad mengekstradisi para pemimpin kelompok garis keras yang diperkirakan tinggal di Pakistan, termasuk Masood Azhar, pemimpin kelompok Jaish-e-Mohammed, dan Hafiz Saeed, salah satu pendiri Lashkar-e-Taiba.
New Delhi menuduh kelompok-kelompok ini melakukan beberapa serangan di wilayah India, dan menuduh Pakistan menyembunyikan para gerilyawan. Pakistan telah membantah tuduhan itu dan menolak untuk memenuhi tuntutan India.
Pada hari Rabu, militer Pakistan mengklaim telah menjatuhkan dua pesawat perang India yang terbang di atas wilayah udara di atas wilayah yang disengketakan Kashmir.
Sehari sebelumnya, jet India melintasi perbatasan untuk mengebom sebuah kamp Jaish-e-Mohammed di wilayah yang dikuasai Pakistan. India percaya kelompok itu bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap konvoi militer India di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara awal bulan ini. India dilaporkan juga telah menembak sebuah F-16 milik Pakistan.