Israel Aerospace Industries (IAI) telah sepakat dengan Kementerian Pertahanan India untuk penjualan 50 Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Heron seharga US$500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
Surat kabar harian Yedioth Ahronoth melaporkan Heron, sebuah drone dengan daya tahan menengah dan terbang tinggi. Drone ini mampu melakukan misi strategis dan taktis, dapat membawa muatan hingga 470 kg dan mampu terbang selama lebih dari 45 jam, mencapai ketinggian 35.000 kaki dan memiliki jangkauan terbang 350 km. Panjang total pesawat adalah 8,5 meter, dengan lebar sayap 16,6 meter.
Heron adalah salah satu sistem senjata paling operasional di Angkatan Udara Israel, yang menggunakannya untuk pengintaian dan pengumpulan intelijen.
Dalam beberapa tahun terakhir, Heron juga telah dijual ke Prancis dan Turki, dan disewakan ke Kanada dan Australia. Maroko juga mengoperasikan Heron yang diperoleh dari Prancis.
Juni lalu, Israel menandatangani kesepakatan US$600 juta atau sekitar Rp8 triliun untuk menyewakan tujuh UAV model Heron-TP yang lebih besar kepada tentara Jerman.
