Saling klaim tentang di mana sebenarnya keberadaan kota mitos Atlantis terus terjadi. Kali ini seorang peneliti dan ahli Alkitab meyakini bahwa kota Atlantis sebenarnya tidak pernah hilang dan bahwa sisa-sisanya masih dapat ditemukan di wilayah Israel.
Ryan Pitterson, seorang peneliti dan penulis yang berfokus pada pemikiran dan teologi Ibrani kuno, mengklaim bahwa ada hubungan tertentu antara kisah Plato tentang kota Atlantis yang hilang dan kisah-kisah raksasa Alkitab yang dikenal sebagai Nephilim.
Nefilim adalah keturunan dari perkawinan antara “anak-anak Tuhan” dan “wanita dari golongan manusia”, yang berarti mereka adalah makhluk setengah manusia, setengah malaikat. Atlantis, digambarkan oleh filsuf Yunani kuno Plato di sekitar 350 sebelum Masehi, adalah sebuah kota mitos yang tenggelam di suatu tempat di Laut Mediterania atau Samudra Atlantik setelah mengalami bencana alam yang menghancurkan.
Berbicara di radio Amerika, Pitterson mengatakan bahwa kisah Nephalim cocok dengan kisah dewa Yunani Poseidon, yang dikatakan memiliki anak-anak dengan seorang wanita manusia di Atlantis.
Peneliti, yang menulis buku “Judgment of the Nephilim”, yakin bahwa deskripsi Plato tentang Atlantis cocok dengan catatan alkitab tentang struktur batu misterius di Israel yang disebut sebagai Galgal Refaim (roda hantu) atau Gilgal Refaim (lingkaran raksasa).
“Salah satu contoh yang benar-benar menonjol bagi saya adalah deskripsi Plato tentang Atlantis. Hampir luar biasa miripnya dengan Yehezkiel 31, yang menggambarkan kebangkitan malaikat yang melahirkan banyak anak dan memiliki kerajaan dengan banyak sumber daya dan sungai juga sebagai kekuatan militer dan kemudian hancur. Dalam catatan Plato, itu adalah dewa Yunani Poseidon yang jatuh cinta dengan seorang wanita manusia dan menghamilinya, ”katanya di radio Amerika dan dikutip Sputnik Senin 25 Februari 2019.
Dibangun dalam lingkaran konsentris, Gilgal Refaim diyakini berasal dari sekitar 3000 SM dan biasanya disebut “The Stonehenge of the Middles East”. Atlantis Plato juga mengatakan Atlantis dibangun di luar dalam lingkaran konsentris dengan air mengalir melalui kota.
“Jadi sejak awal, itu adalah dewa yang datang ke dunia Bumi dan memiliki seorang anak dengan seorang wanita manusia dengan cara yang sama dalam Kejadian 6. Atlantis digambarkan memiliki segala macam mineral dalam jumlah besar terutama emas dan mineral berharga dan dalam sebuah kisah alkitab dalam Kejadian 2, kita diberitahu bahwa sungai yang mengalir keluar dari Taman Eden mencakup seluruh garis Avila “, Pitterson menjelaskan.
Ini adalah kali kesekian klaim tentang Atlantis. Sebelumnya para ilmuwan dari Merlin Burrows, perusahaan pencitraan satelit yang berbasis di Yorkshire Inggris mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menemukan reruntuhan kota hilang yang hilang dari Atlantis di Spanyol selatan.
Para ilmuwan mengaku menemukan materi dari sebuah situs yang menunjukkan bukti jenis semen yang tidak pernah terlihat sebelumnya, serta metalurgi kuno yang canggih. Temuan itu menuntun mereka untuk percaya bahwa reruntuhan itu bukan milik orang Yunani atau Romawi kuno, tetapi dibangun oleh peradaban yang lebih maju dan lebih tua.
Sebelum itu seorang sejarawan Inggris bernama Matt Sibson juga mengklaim bahwa ia berhasil menyimpulkan lokasi kota mitos tersebut bisa saja terletak di Frisland – pulau hantu yang muncul di hampir semua peta Atlantik Utara dari tahun 1560-an sampai 1660-an, dan dianggap sebagai kesalahan.
Sedangkan blogger Jimmy Bright, bersikeras bahwa Richat Structure, kubah geologis di Sahara barat laut yang juga disebut sebagai Mata Sahara, adalah lokasi yang paling mungkin dari Atlantis. Ada juga klaim yang menyebutkan Atlantis terkubur di bawah Antartika.
