Amerika: Kekuasaan Maduro Tinggal Hitungan Hari
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Amerika: Kekuasaan Maduro Tinggal Hitungan Hari

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa kekuasaan Presiden Venezuela Nicolas Maduro hanya tinggal hitungan hari.

Hal itu disampaikan pasca bentrokan terjadi di perbatasan terkait dengan masuknya bantuan kemanusiaan.

“Memilih hari yang tepat itu sulit. Saya yakin rakyat Venezuela akan memastikan bahwa hari-hari Maduro sudah ditentukan,” kata Pompeo kepada CNN Senin 25 Februari 2019.

Pada akhir pekan lalu, bentrokan terjadi antara pasukan Venezuela dan demonstran di dekat perbatasan Venezuela-Brasil, tepatnya di Santa Elena. Peristiwa itu dipicu oleh upaya tentara Venezuela memblokade masuknya bantuan kemanusiaan dari negara tetangganya.

Sedikitnya empat orang tewas dan 300 lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Selain itu dua truk bantuan kemanusiaan turut terbakar. Pemerintah Brasil mengecam kejadian itu.

Sementara itu Pemerintah China meminta komunitas internasional memberikan bantuan konstruktif kepada Venezuela. Beijing pun menyerukan agar pemerintah dan oposisi Venezuela dapat segera menemukan solusi guna mengakhiri krisis politik di negara tersebut.

“Kami kembali menyerukan kepada pemerintah dan oposisi di Venezuela untuk mencari resolusi politik di bawah kerangka konstitusi dan hukum, serta menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melakukan lebih banyak hal yang benar-benar bermanfaat bagi stabilitas, pengembangan ekonomi, dan peningkatan mata pencaharian Venezuela,” kata Kementerian Luar Negeri China pada Senin sebagiamana dilaporkan Reuters.

Beijing kembali menegaskan bahwa pihaknya menentang campur tangan asing dalam krisis politik di Venezuela. Ia menyoroti pengiriman bantuan kemanusiaan ke sana untuk tujuan politik. AS diketahui telah menolak bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat  yang hendak disalurkan dari perbatasan Brasil dan Kolombia. Caracas menganggap Amerika memiliki agenda lain di balik upaya pengiriman bantuan tersebut.

Presiden Kolombia Ivan Duque turut mengutuk kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Venezuela. Sejak Venezuela dilanda krisis ekonomi, 3,4 juta warganya diketahui telah mengungsi ke Kolombia.

Duque mengatakan akan berusaha melakukan blokade diplomatik terhadap Caracas. “Kami akan terus bekerja dengan tegas untuk pengepungan diplomatik yang mengakhiri kediktatoran di Venezuela,” katanya melalui akun Twitter pribadinya.

Venezuela telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolombia pada Sabtu pekan lalu. Keputusan itu diambil setelah Kolombia berusaha membantu AS menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Venezuela.