Rusia sedang mengembangkan rudal hipersonik 3M22 Zircon yang akan digunakan untuk menyerang target-target penting lawan ketika terjadi perang, termasuk Amerika Serikat.
Saluran TV milik negara Russia-1 telah menyajikan daftar lima pusat pengambilan keputusan Amerika yang kemungkinan akan menjadi target rudal yang oleh NATO disebut sebagai SS-N-33. Rudal akan dikerahkan di kapal selam jika Washington memutuskan untuk menyerang Moskow menggunakan persenjataan misilnya.
Menurut media tersebut, sebagaimana dikutip Sputnik Minggu 24 Februari 2019, Pentagon akan menjadi salah satu target utama karena menjadi pusat komando militer tertinggi serta kantor Kepala Staf Gabungan.
Sasaran berikutnya adalah Camp David – tempat istirahat presiden Amerika, yang terletak sekitar 100 kilometer dari Washington. Tempat itu dilengkapi dengan bunker dan pusat komunikasi yang disebut Situs R.
Target lain yang mungkin untuk Zircon Rusia, menurut saluran TV adalah Fort Ritchie, Maryland, yang berfungsi sebagai fasilitas pendukung Situs R. Tidak jelas mengapa televisi itu memasukkan tempat tersebut sebagai daftar target. Padahal tempat ini secara resmi ditutup pada tahun 1998.
Sasaran lain untuk Zircon menurut Russia-1 adalah Pangkalan Angkatan Udara McClellan, California, yang secara resmi berhenti beroperasi pada 1995.
Sasaran terakhir, yang disebutkan oleh media Rusia adalah Stasiun Radio Jim Creek Naval yang bertanggung jawab memelihara komunikasi dengan kapal selam Amerika saat terendam menggunakan transmisi radio frekuensi sangat rendah.
Laksamana Muda Vsevolod Khmyrov mengatakan pada 21 Februari bahwa kapal selam Rusia mampu menembakkan 40 Zirkon sekaligus untuk menghantam pusat kendali Angkatan Bersenjata yang berpusat di Amerika yang mengoperasikan sistem rudal yang digunakan di Eropa jika Washington menggunakannya untuk menyerang Rusia.
Moskow menegaskan, bahwa sistem pertahanan anti-rudal Aegis Ashore menghadirkan ancaman bagi keamanan Rusia dan melanggar Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
Aegis Ashore didasarkan pada sistem rudal berbasis-kapal Aegis Mk-41, yang mampu menembakkan rudal Tomahawk. Moskow mengatakan pertahanan rudal yang dikerahkan di Rumania dan Polandia juga mampu menembak Tomahawk dan dengan demikian melanggar perjanjian INF.
Washington membantah tuduhan Moskow dan mengklaim Aegis Ashore tidak memiliki fungsi seperti itu.
3M22 Zircon adalah rudal hipersonik berbasis kapal selam yang mampu menyerang target baik di laut maupun di darat.
Senjata itu memiliki kecepatan hingga 9 Mach. Kecepatan seperti itu akan memungkinkan kapal selam, yang terletak di luar perbatasan laut Amerika, untuk menyerang target yang terletak 500 km dalam waktu 5 menit.