Iran untuk pertama kalinya meluncurkan rudal jelajah dari kapal selam selama latihan militer tahunan yang sedang berlangsung di Selat Hormuz Minggu 24 Februari 2019.
Kantor berita Iran IRNA mengatakan rudal jelajah anti-kapal diluncurkan dari kapal selam kelas Ghadir. IRNA menambahkan kapal selam Iran lainnya, Tareq dan Fateh buatan dalam negeri yang baru memiliki kemampuan anti-kapal yang sama.
Lebih dari 100 kapal ikut serta dalam latihan perang tiga hari di daerah yang luas yang membentang dari Selat Hormuz ke Samudra Hindia, lapor media pemerintah.
Iran kerap mengancam untuk memblokir Selat Hormuz, rute pengiriman minyak utama, sebagai pembalasan atas tindakan Amerika yang bermusuhan, termasuk upaya untuk menghentikan ekspor minyak Iran melalui sanksi.
Presiden Amerika Donald Trump menarik diri dari perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran Mei lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.
Dia mengatakan kesepakatan itu cacat karena tidak termasuk pembatasan pengembangan rudal balistik Iran atau dukungannya untuk proxy di Suriah, Yaman, Lebanon dan Irak.
Iran juga telah memperluas program rudalnya, terutama rudal balistiknya. Iran menampilkan rudal permukaan ke permukaan baru dengan jangkauan 1.300 km awal bulan ini selama perayaan yang menandai peringatan Revolusi Islam 1979.
Namun pakar Barat mengatakan Iran sering melebih-lebihkan kemampuan senjatanya, meskipun ada kekhawatiran tentang rudal balistik jarak jauhnya.