Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan bahwa Minsk bersama Moskow harus memikirkan tindakan pembalasan jika Amerika menempatkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa, dan lebih buruk lagi jika rudal ditempatkan di Ukraina.
“Saya bahwa Amerika akan memanfaatkan momen ini, karena mereka telah melanggar perjanjian ini [Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces], dan mereka akan mengerahkan rudal di Eropa. Akan ada neraka yang harus kami bayar. Oleh karena itu, kami bersama Rusia perlu memikirkan langkah-langkah respons. Anda tidak dapat melarikan diri dari ini, jika itu terjadi. Dan akan lebih buruk jika rudal ini ditempatkan di wilayah Ukraina,” kata Lukashenko sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Belarusia Belta dan dikutip Sputnik Jumat 22 Februari 2019.
Berbicara tentang potensi ancaman terhadap keamanan Belarusia, Lukashenko mencatat bahwa “ini adalah bencana, terutama bagi kita”. Menurutnya, diyakini bahwa penarikan Amerika dari Perjanjian INF, ditujukan terhadap China yang memiliki senjata seperti itu, tetapi tidak ikut serta dalam perjanjian itu.
Amerika Serikat sebelumnya mengumumkan bahwa negara tersebut telah menangguhkan kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF mulai 2 Februari dan akan memulai proses penarikan enam bulan kecuali jika Moskow memperbaiki dugaan pelanggaran atas perjanjian pengendalian senjata bilateral tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia juga telah menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian sebagai tanggapan terhadap langkah Amerika.
Putin juga memperingatkan bahwa Moskow akan “dipaksa” untuk menjawab dengan cara yang sama jika Amerika mengerahkan rudal jarak menengah dan pendek baru di Eropa.