Dua Teknologi Kunci F-35 Terlihat Ada di J-20

Dua Teknologi Kunci F-35 Terlihat Ada di J-20

Sebuah gambar jet tempur J-20 China yang dipublikasikan di media sosial menampilkan sistem teknologi canggih yang dikembangkan khusus untuk jet tempur F-35 Amerika.

Para kritikus sebelumnya mencatat bahwa Chengdu J-20 hanyalah salinan dari Lockheed Martin F-22, sebuah pesawat superioritas udara yang tidak lagi diproduksi. Menurut sebuah laporan Washington Times 20 Februari 2019 gambar tersebut diunggah seorang pengguna anonim baru-baru di situs web militer China.

Salah satu teknologi yang berasal dari Amerika Serikat adalah Distributed Aperture System (DAS), yang menjadi salah satu sensor terpenting F-35. DAS telah disebut sebagai kemampuan revolusioner yang memungkinkan pilot untuk melihat 360 derajat di sekitar pesawat hingga tidak ada lagi istilah titik buta.

Jika gambar terbaru memang benar maka sekarang Chengdu J-20 juga memiliki fungsi DAS tersebut. “Lensa kamera dengan aperture optik yang relatif besar di hidung dilengkapi dengan lapisan warna ungu kemerahan,” kata posting di situs web Chaoji Da Benying yang berbasis di China, seperti dilansir Washington Times.  Di dalam foto J-20 memang tampak lapisan cat baru yang sangat mirip dengan F-35 AN / AAQ-3 7 DAS.

Dalam upaya untuk menekan biaya pada komponen DAS dari proyek F-35, kontraktor utama F-35 Lockheed Martin mengakhiri kerja sama dengan Northrop Grumman – yang sebelumnya merupakan subkontraktor utama pada komponen DAS  dan mencari perusahaan lain yang bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih murah daripada Northrop. Raytheon menjadi subkontraktor baru untuk sistem DAS, secara efektif menghapus semua bisnis Northrop pada bagian dari proyek F-35.

Laporan Washington Times menambahkan teknologi kedua yang digunakan oleh pesawat Amerika yang juga muncul di foto J-20 adalah, Universal Water Activated Release System (UWARS) yang membantu mengeluarkan pilot secara otomatis dari jet jika mereka mengenai air laut. “Memenuhi harapan kami. Rincian yang ditingkatkan ini menunjukkan bahwa J-20 akhirnya akan mengungkapkan keagungannya di laut lepas,” kata poster China anonim itu.

Tidak jelas apakah salah satu dari teknologi tersebut telah dicuri dari agen pemerintah atau kontraktor pertahanan Amerika. Para pejabat Amerika bersikeras China telah mencuri teknologi mereka selama beberapa dekade.