Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Washington berusaha untuk memecah belah Suriah dan menciptakan negara semu di tepi timur Sungai Eufrat. Salah satunya ditunjukkan dengan menentang kembalinya wilayah timur laut Suriah ke pemerintah Suriah.
Menteri itu juga menyebut rencana Amerika untuk mentransfer kendali di zona penyangga Suriah tidak sah, seraya menambahkan bahwa Washington melarang sekutu-sekutunya dari investasi dalam pembangunan kembali bagian-bagian Suriah yang dibebaskan lainnya dan dikendalikan oleh pemerintah Suriah.
“Mereka secara aktif berinvestasi dan memaksa sekutu mereka untuk membayar pembangunan kembali bagian Suriah itu. Namun, mereka melarang sekutu mereka untuk berinvestasi dalam restrukturisasi infrastruktur bagian lain Suriah yang dikendalikan oleh pemerintah yang sah,” kata Lavrov sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Komentar Menteri Luar Negeri Rusia ini datang di tengah-tengah sisa-sisa militan ISIS terkepung di daerah kecil Baghouz, desa terakhir yang dikuasai kelompok tersebut di Suriah. Pengepungan dilakukan oleh Syrian Democratic Forces (SDF) pimpinan Kurdi.
Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan kemenangan atas kelompok ISIS pada pertengahan Desember dan mengatakan bahwa pasukan Amerika akan ditarik keluar dari Suriah.
Lavrov mengatakan penarikan pasukan Amerika akan memiliki pengaruh positif untuk mencapai penyelesaian krisis Suriah.