Tim industri pertahanan yang dipimpin Lockheed Martin telah mengungkapkan rincian sistem pertahanan udara jarak pendek hingga menengah mobile baru yang disebut sebagai Falcon.
Sistem pertahanan udara mobile baru ini merupakan integrasi dari tiga sistem terbaik di dunia yang sudah ada saat ini dan dibangun Lockheed Martin, Saab, dan Diehl Defense. Senjata tersebut diungkap pertama kalinya dalam pameran IDEX 2019 yang berlangsung di Dubai UEA.
Untuk rudal interceptor Falcon mengintegrasikan rudal interceptor Infra-Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled (IRIS-T) SLM yang dibangun Diehl. Rudal ini memiliki jangkauan 40 kilometer dan ditembakkan dari peluncur vertikal.
Falcon juga menggunakan radar AESA Giraffe 4A yang memiliki cakupan 360 buatan Saab yang dikenal sebagai salah satu radar terbaik di dunia. Lockheed Martin sendiri menyumbang serta sistem komando kontrol dan pertempuran SkyKeeper.
Arsitektur terbuka Falcon memungkinkan sistem untuk dengan mudah diintegrasikan ke dalam pusat operasi udara apa pun.
Ancaman seperti sistem udara tak berawak, rudal jelajah yang dapat menyerang dari segala arah, dan pesawat sayap tetap serta helikopter menuntut solusi berteknologi canggih yang diklaim akan diberikan Falcon.
“Pelanggan internasional kami mencari solusi pertahanan udara jarak pendek dan menengah generasi berikutnya. Falcon digerakkan oleh ancaman dan siap sekarang, ”kata Esccott Arnold, Wakil Presiden Lockheed Martin untuk Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu sebagaimana dikutip Defense News Senin 18 Februari 2019.
“Falcon adalah contoh yang bagus untuk pelanggan kami guna mengidentifikasi celah potensial dan menemukan solusi respons cepat untuk menghadapi ancaman yang berkembang saat ini.”
IRIS-T SLM Diehl adalah pencegat yang sangat bermanuver yang ditembakkan dari peluncur vertikal 360 derajat dengan kemampuan untuk melibatkan berbagai target secara bersamaan dalam semua kondisi cuaca.
Sedangkan Radar Saab Giraffe 4A AESA menawarkan kemampuan diskriminasi tinggi dan memanfaatkan teknologi gallium nitrate untuk mendeteksi dan melacak pesawat dan drone, serta secara bersamaan menampilkan fungsi Automatic Sense & Warn.
Sedangkan command and control battle manager SkyKeeper buatan Lockheed Martin memberi komandan kewaspadaan situasional yang tak tertandingi dengan peringatan dini secara real-time dan solusi keterlibatan yang dioptimalkan untuk pengambilan keputusan kritis.
Bersama-sama elemen-elemen ini menjadikan sistem senjata Falcon satu-satunya sistem pertahanan rudal jarak pendek dan menengah terintegrasi yang tersedia di dunia dengan kemampuan yang diperlukan untuk mengalahkan ancaman udara saat ini dan yang baru muncul.