Arab Saudi Terus Pertimbangkan Pembelian S-400
S-400

Arab Saudi Terus Pertimbangkan Pembelian S-400

Arab Saudi masih terus mempertimbangkan untuk membeli S-400 sebelum menandantangi kontrak pembelian sistem pertahanan udara dari Rusia tersebut.

CEO eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport Alexander Mikheyev mengatakan pada pameran pertahanan internasional IDEX 2019 di Abu Dhabi Rusia dan Arab Saudi mengadakan konsultasi tambahan mengenai kontrak untuk memasok senjata tersebut.

“Adapun S-400, kami mengadakan konsultasi tambahan tentang proyek ini, sekarang kontrak ini [dengan Arab Saudi] sedang dipertimbangkan,” kata Mikheyev sebagaimana dilaporkan TASS. Laporan sebelumnya mengatakan kedua negara telah menyetujui pasokan sistem rudal S-400.

S-400 Triumf adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh paling canggih yang mulai beroperasi di Rusia pada tahun 2007. S-400 Triumf dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal balistik dan rudal balistik, termasuk rudal jarak menengah, dan juga dapat digunakan di darat tujuan. S-400 dapat melibatkan target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km.

Arab Saudi adalah negara sekutu Amerika Serikat sehingga jika pembelian ini terwujud maka akan menjadi langkah yang besar. Selama ini Arab Saudi mengandalkan senjata buatan Amerika dan Eropa. Negara ini juga telah menggunakan sistem pertahanan udara Patriot serta berencana membeli THAAD buatan Amerika.

Sejauh ini belum ada komentara dari Washington terkait rencana Ryadh tersebut, namun Amerika menentang keras pembelian S-400 oleh Turki yang juga merupakan sekutu Amerika. Terlabih Amerika masih menerapkan sanksi kepada Rusia serta melarang negara-negara lain membeli senjata dari negara tersebut.