Erdogan: Amerika Tak Bisa Penuhi Dua Syarat Penjualan Patriot
Patriot

Erdogan: Amerika Tak Bisa Penuhi Dua Syarat Penjualan Patriot

Presiden Turki Tayyip Erdogan mencatat bahwa Amerika Serikat tidak dapat memenuhi dua syarat dasar Ankara untuk memperoleh sistem pertahanan udara Patriot. Dua syarat tersebut adalah memberikan pinjaman dana dan melakukan produksi bersama.

“Produksi bersama, pemberian pinjaman dan pengiriman cepat adalah kriteria yang kami anggap penting. Meskipun mereka [Amerika Serikat] sanggup untuk pengiriman cepat, mereka tidak bisa berjanji untuk memberikan kredit dan produksi bersama,” kata Erdogan kepada wartawan, seperti dikutip oleh outlet media Hurriyet Daily News.

Presiden Turki itu juga menegaskan kembali komitmen negaranya untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Triumph buatan Rusia yang oleh NATO disebut sebagai SA-21 Growler.

“Kami telah membuat kesepakatan S-400 dengan Rusia. Oleh karena itu, sebuah langkah mundur adalah tidak mungkin. Ini sudah berakhir. Kami bekerja untuk penyebaran S-400 pada bulan Juli seperti yang dijanjikan,” kata presiden Turki itu.

Menurut juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, kemungkinan pembelian Patriot tidak akan mempengaruhi perjanjian Ankara-Moskow pada pembelian sistem S-400.

Operasi Melawan Militan di Idlib

Di bagian lain Erdogan mengatakan Turki, Rusia, dan Iran dapat melakukan operasi militer bersama di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.

“Operasi bersama dapat digelar kapan saja sejalan dengan perkembangan. Tidak ada hambatan. Tindakan saat ini adalah untuk kenyamanan, kebahagiaan dan kemakmuran masyarakat di Idlib. Yang penting bagi kami adalah keamanan orang Idlib,” kata Erdogan.

Dia menambahkan bahwa pasukan Turki dan Rusia akan terus bekerja pada implementasi memorandum Rusia-Turki 17 September tentang situasi di Idlib serta untuk memerangi terorisme di wilayah tersebut.

Pada 14 Februari, presiden Rusia, Turki, dan Iran mengadakan pertemuan trilateral keempat untuk penyelesaian konflik Suriah di kota Sochi  Rusia. Menurut Erdogan, pertemuan difokuskan pada situasi di Idlib.

September lalu, penjamin gencatan senjata Suriah Rusia dan Turki sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di zona eskalasi Idlib, di mana sejumlah formasi bersenjata dan kelompok teroris masih aktif.

Zona demiliterisasi diperkirakan telah dibentuk pada 15 Oktober 2018 tetapi meskipun ada kemajuan dalam penarikan senjata berat dan militan dari daerah itu, kelompok-kelompok yang tersisa secara teratur melakukan pelanggaran gencatan senjata.