Site icon

Angkatan Darat India Vs Pakistan, Siapa Yang akan Unggul?

India dan Pakistan kembali terjebak dalam situasi panas dan menegangkan menyusul pemboman dengan menggunakan mobil di Kashmir yang menewaskan 44 orang anggota paramiliter India Kamis 14 Februari 2019.

India menyalahkan Pakistan atas insiden tersebut sehingga meningkatkan ketegangan dengan saingan negara pemilik nuklir itu.

“Kami akan berikan balasan yang sesuai, tetangga kami tidak akan dibiarkan membuat keadaan di wilayah kami tak stabil,” kata Perdana Menteri India  Narendra Modi

Kelompok militan Islam Jaish-e-Mohammad (JeM) yang berkedudukan di Pakistan mengaku bertanggung jawab segera setelah serangan bunuh diri itu dengan menabrakkan mobilnya yang bermuatan bahan peledak ke arah bus yang membawa personel Central Reserve Police Force.

Pemerintah India menyatakan hal itu merupakan bukti yang tak terbantahkan atas keterlibatan Pakistan dalam serangan tersebut. Islamabad membantah pernyataan bahwa pihaknya terkait dengan serangan itu.

India dan Pakistan telah memiliki hubungan buruk sejak lama. Inilah alasan kedua negara bertetangga tersebut terus membangun kekuatan militernya. Kedua negara juga menjadikan Angkatan Darat sebagai kekuatan utama militernya.

Lantas bagaimana perbandingan kekuatan angkatan darat mereka dan bagaimana jika akhirnya pertempuran darat antara kedua kekuatna ini terjadi?

Angkatan Darat India

Kekuatan Angkatan Darat India

Angkatan Darat India adalah kekuatan utama dari angkatan bersenjata India dengan 1,2 juta personel  aktif dan 990.000 cadangan, dengan kekuatan total 2,1 juta. Tugas utama mereka adalah menjaga perbatasan dengan Pakistan dan China serta keamanan domestik  khususnya di Kashmir dan Timur Laut.  Angkatan Darat juga sering menjadi kontributor misi penjaga perdamaian PBB di luar negeri.

Pasukan disusun menjadi 14 korps Angkatan Darat, yang selanjutnya terdiri dari 40 divisi infantri, lapis baja,  divisi mountain dan RAPID (mechanized infantry) gunung. Ada sekitar satu brigade artileri yang terpisah per korps, lima brigade lapis baja yang terpisah, tujuh brigade infantri dan lima formasi pertahanan udara seukuran brigade.

Divisi infantri dan gunung sebagian besar ditugaskan ke daerah pegunungan Utara dan Timur Laut, di mana pasukan kontra-pemberontakan intensif dan pasukan perang pegunungan adalah penting, sementara infantri, RAPID, dan formasi lapis baja yang ditempatkan di perbatasan di seberang Pakistan.

Angkatan Darat India hanya memiliki satu Resimen Parasut, yang sebenarnya adalah markas payung untuk pasukan udara dan pasukan khusus. Resimen Parasut mengendalikan tujuh batalyon pasukan khusus dan tiga brigade udara.

Angkatan Darat India dilengkapi dari sejumlah senjata yang kebanyakan berasal dari Rusia dengan sebagian lain dari Israel dan Amerika. Lebih dari 4.000 tank melengkapi 97 resimen lapis baja, termasuk 2.400 tank T-72 yang tua, 1.600 tank T-90, dan sekitar 360 tank Arjun Mk.1 dan Mk.2. Melengkapi tank T-72/90 dalam formasi infanteri lapis baja dan mekanis adalah kendaraan tempur infanteri BMP-2.

Sebagian besar dari 4.000 artileri Angkatan Darat India berasal dari Rusia, termasuk sistem peluncuran roket 300 milimeter Smerch, tetapi negara itu tampaknya berpaling dari artileri lapangan Rusia ke arah M777 Amerika dan K-9 Thunder Korsel. Howitzer baru, Dhanush juga mulai diadopsi secara luas. Artileri pertahanan udara, di sisi lain, didominasi oleh peralatan Rusia, dari Tunguska self-propelled hingga S-400 yang masih dipesan dari Rusia.

Angkatan Darat Pakistan

Kekuatan Angkatan Darat Pakistan

Sementara Angkatan Darat Pakistan berjumlah 650.000 personel tugas aktif dan cadangan 500.000, dengan total kekuatan 1,15 juta. Meskipun Pakistan berada di wilayah yang dianggap paling sulit mereka memiliki hubungan baik dengan tetangga China dan Iran.

Akibatnya, misi utama Angkatan Darat adalah operasi keamanan domestik melawan Taliban Pakistan dan berhadapan dengan tentara India.  Seperti India, Pakistan adalah kontributor utama pasukan untuk misi penjaga perdamaian PBB.

Tentara Pakistan terdiri dari 26 divisi tempur. Sebagian besar divisi adalah divisi infantri, dengan hanya dua divisi infanteri lapis baja dan dua divisi mekanis.

Setiap korps juga mengendalikan rata-rata satu brigade lapis baja, satu infanteri dan satu brigade. Tidak lebih kecil, Angkatan Darat Pakistan juga memiliki lebih sedikit pasukan ofensif yang mampu menyerang India secara langsung. Pasukan operasi khusus terkonsentrasi di bawah kendali Special Services Group, yang mengendalikan delapan batalion komando.

Peralatan Angkatan Darat Pakistan sebagian besar dari China dengan tambahan senjata Turki dan Amerika. Negara ini memiliki kurang dari 700 tank garis depan, termasuk Khalid dan T-80UD, dengan seribu versi modern Type 59 era 1970-an yang dibangun China. Pakistan tidak memiliki kendaraan tempur infanteri modern, mengandalkan lebih dari 2000 unit M113 pengangkut personel lapis baja trakced yang ditingkatkan.

Pakistan memiliki hampir 2.000 unit artileri yang kebanyakan buatan China dan Amerika, tetapi mereka adalah model yang lebih tua dengan sedikit akuisisi senjata baru terlihat.  Yang menonjol di antaranya adalah sekitar 250 M109A5 howitzer self-propelled 155-milimeter dan 2000 sistem peluncuran roket A-100E 300-milimeter  mirip dengan  Smerch.

Salah satu kategori menonjol di mana senjata Pakistan mengalahkan yang India adalah di area helikopter serang, di mana negara itu mengirim 51 helikopter serang AH-1S Cobra dengan 15 AH-1Z Viper lainnya yang dipesan.

NEXT: JIKA PERANG TERJADI

Angkatan Darat Pakistan

Jika Perang Terjadi

Jika kedua negara ini pergi berperang, bentrokan besar antara kedua pasukan tidak akan terhindarkan.

Kalah jumlah dan senjata, Angkatan Darat Pakistan percaya bahwa ia berada dalam posisi untuk meluncurkan serangan lokal kecil sejak awal, sebelum tentara India dapat mencapai titik lompatannya, untuk menduduki medan yang menguntungkan.

Namun, perbedaan dalam pasukan berarti bahwa  Pakistan tidak dapat berharap bisa melancarkan ofensif besar yang memenangkan perang dan mengakhiri perang darat dengan cepat.

Akibatnya, tentara Pakistan kemungkinan mengandalkan senjata nuklir taktis untuk membantu pasukan konvensional mereka.

Di sisi lain Angkatan Darat India berencana untuk segera melakukan serangan ofensif di bawah doktrin yang disebut “Cold Start.”

Doktrin ini membayangkan mobilisasi cepat diikuti oleh serangan besar ke Pakistan sebelum negara itu dapat menanggapi dengan senjata nuklir taktis.

Serangan semacam itu  dan kemungkinan kekalahan konvensional Pakistan  dapat membuat penggunaan senjata nuklir taktis menjadi semakin mungkin.

Sumber: National Interest

Exit mobile version