Seorang mantan perwira intelijen Angkatan Udara Amerika, Monica Witt dituduh sebagai mata-mata setelah membelot ke Iran pada 2013. Wanita berusia 39 tahun tersebut diduga telah membocorkan identitas para agen AS dan rahasia lainnya.
Menurut dakwaan, Witt membelot ke Iran pada Agustus 2013 dengan membawa dokumen rahasia tentang agen dan intelijen Amerika yang pernah bekerja bersamanya. Hal ini kemudian menjadi sasaran bagi para hacker Iran. Empat di antaranya disebutkan dalam dakwaan tersebut.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Amerika, ada salah satu warganya yang mengkhianati negara kami,” ujar Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, John Demers, Kamis 14 Februari 2019, dilansir the Guardian.
Demers mengatakan, Witt direkrut oleh Iran sebagai bagian dari program yang menargetkan para mantan perwira intelijen yang telah memegang izin keamanan. Selain itu, Witt juga dituduh telah mengungkapkan kepada pemerintah Iran tentang keberadaan program pengumpulan intelijen dan memberikan identitas seorang perwira intelijen Amerika. Hal ini dinilai dapat mempertaruhkan nyawa individu.
Dalam surat dakwaan disebutkan, Witt direkrut ketika mengunjungi Iran pada Februari 2012. Ketika itu, dia menghadiri konferensi tentang pengaruh budaya Amerika yang disebut “Hollywoodisme”.
Konferensi tersebut diselenggarakan oleh sebuah kelompok bernama New Horizon. Kelompok ini kemudian diberikan sanksi oleh Amerika, karena diduga menjadi garda depan bagi Pasukan Quds, dan tangan kanan Pengawal Revolusi Iran.
Amerika menduga, organisasi New Horizon menyelenggarakan konferensi internasional sebagai platform bagi Pengawal Revolusi Islam untuk merekrut, dan mengumpulkan intelijen.
Witt diduga telah membuat video yang mengidentifikasi dirinya sebagai veteran Amerika, mengkritik Paman Sam, dan secara terbuka telah memeluk Islam. Sebelumnya, FIB telah memberikan peringatan kepada Witt bahwa dirinya telah menjadi sasaran terget rekrutmen mata-mata Iran. Ketika itu, Witt menjamin tidak akan membocorkan data-data rahasia mengenai intelijen Angkatan Udara Amerika.
Namun, secara diam-diam Witt membantu Iran untuk membuat video propaganda. Witt kemudian kembali ke Iran untuk menghadiri konferensi Hollywoodisme kedua para Februari 2013. Ketika itu, dia diduga mendekati Pengawal Revolusi Iran dan menawarkan diri untuk membelot dari Amerika.
Beberapa minggu sebelum pembelotannya, Witt diduga telah melakukan pencarian nama-nama mantan agen kontra-intelijen di Facebook. Setibanya di Iran, pemerintah Teheran memberikan Witt rumah dan peralatan komputer untuk membantu melacak perwira intelijen Amerika.
Dalam surat dakwaan menyebutkan antara Januari 2014 dan Mei 2015, Witt membocorkan dokumen tentang mantan kontra-intelijen AS, termasuk identitas agen rahasia dan operasi rahasia intelijen Amerika.
Selama periode yang sama, empat warga negara Iran yakni Mojtaba Masoumpour, Behzad Mesri, Hossein Parvar dan Mohamad Paryar diduga telah melakukan peretasan terhadap data-data intelijen Amerika yang telah diidentifikasi oleh Witt.
Para peretas tersebut menggunakan malware, serangan phising, dan membuat identitas palsu bernama Bella Wood di Facebook. Melalui identitas palsu tersebut, mereka dapat masuk ke akun grup agen dan intelijen Amerika melalui Facebook.
Diketahui, Witt adalah seorang ahli kriptologi dan penyidik intelijen angkatan udara AS selama lebih dari 10 tahun. Dia juga pernah bekerja sebagai analis intelijen untuk kontraktor pertahanan Booz Allen Hamilton selama lima bulan pada 2008. Adapun angkatan udara Amerika telah menyusun langkah untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.