Site icon

Rusia Siap Fasilitasi Dialog di Venezuela, Ingatkan Amerika Tak Ikut Campur

Presiden Maduro dan militer Venezuela/Reuters

Rusia, mengatakan bersedia memfasilitasi dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi, namun memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Caracas.

Rusia berpihak kepada Presiden Nicolas Maduro dalam perselisihan dengan pemimpin oposisi Juan Guaido. Maduro memiliki kontrol terhadap lembaga-lembaga negara termasuk militer. Meskipun demikian, beberapa negara Barat, termasuk Amerika , mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

“Kami telah menjaga jalinan komunikasi yang sangat penting dengan pemerintahan negara ini dan bersedia membantu untuk memfasilitasi langkah untuk mencari solusi masalah ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti dikutip Kantor Berita Tass Rabu 13 Februari 2019.

Dia juga menyampaikan bahwa Rusia telah membuat beberapa usulan kepada Venezuela untuk menyelesaikan krisis di negara itu, tanpa meberikan rincian lebih lanjut.

Moskow telah mengucurkan investasi triliunan rupiah bagi perekonomian dan produksi minyak Venezuela.

Pada Selasa, para pendukung oposisi kembali berunjuk rasa di penjuru negeri untuk menuntut pengunduran diri Maduro. Mereka juga menuntut pembukaan akses bagi bantuan kemanusiaan ke Venezuela, yang didera kelangkaan pangan dan obat-obatan.

Pada Selasa malam, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta Washington untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Venezuela, termasuk militernya.

Lavrov juga mengatakan Rusia bersedia berdiskusi untuk membahas masalah di Venezuela sejalan dengan Piagam PBB.

Sementara itu Pemerintah Italia menyeru Venezuela agar menyelenggarakan pemilihan presiden baru yang demokratis dan bebas.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan Menteri Luar Negeri Enzo Moavero Milanesi menyepakati satu teks resolusi mengenai Venezuela setelah pertemuan di kediaman perdana menteri di Roma dan menyerahkannya kepada Parlemen.

Ketika berbicara di Parlemen, Menlu Milanesi menggarisbawahi bahwa keprihatinan Italia mengenai situasi kemanusiaan di Venezuela dan keinginannya untuk memproduksi penyelesaian pilihan.

Ia menambahkan pemerintah mendukung penyelesaian damai dan menolak segala bentuk kerusuhan di negeri itu.

Roma tidak percaya bahwa pemilihan presiden terakhir di Venezuela memberi sumbangan bagi keabsahan demokratis Presiden Nicolas Maduro, kata Milanesi, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. Ia mendesak diselenggarakannya pemilihan umum yang demokratis sesegera mungkin di Venezuela.

Diplomat senior Italia tersebut menyatakan peristiwa di Venezuela dipantau secara seksama oleh masyarakat internasional.

“Menurut pemerintah, situasi di Venezuela rumit dan perbuatan kekerasan baru mungkin terjadi,” katanya. Ia menambahkan bahwa pemilihan umum baru akan berfungsi sebagai “jalan ke luar”.

Exit mobile version