Site icon

Militer Venezuela Lakukan Manuver Terbesar dalam Sejarah, Maduro: Jangan Coba Ancam Kami

Di tengah krisis yang belum berakhir dan kabar akan adanya intervensi militer Amerika, Venezuela menggelar latihan militer terbesar dalam sejarah. Sebuah manuver yang jelas sebagai pesan unjuk kekuatan baik bagi oposisi maupun negara lain.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro secara resmi meluncurkan latihan militer skala besar di negara itu pada Minggu 10 Februari 2019.

Sebelum dimulainya latihan, presiden tiba di negara bagian utara Miranda untuk melihat peralatan militer, termasuk peluncur roket buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Venezuela.

Menurut Maduro, latihan militer akan berlangsung hingga 15 Februari dan ditetapkan untuk menjadi latihan paling utama dan penting yang telah diadakan Caracas selama 200 tahun sejarahnya.

Maduro juga berjanji akan melakukan investasi untuk menyediakan peralatan militer paling canggih dan kepada militer negara itu dan memperingatkan negara-negara lain agar tidak mencoba mengancam Venezuela.

“Kami akan melakukan investasi sehingga tentara, militer, dan milisi kami memiliki persenjataan paling canggih. Venezuela akan memiliki [segalanya] dari Igla [rudal portabel-Rusia] di tangan milisi dan militer hingga rudal paling canggih karena Venezuela menginginkan perdamaian, ” kata Maduro sebagaimana dilaporkan Sputnik.

Maduro juga menekankan bahwa tentara Venezuela siap mati untuk negara mereka, tetapi rakyat negara itu juga merupakan kekuatan utama yang akan membela tanah air mereka.

“Kami adalah negara yang damai dan kami tidak terlibat dalam konflik dengan siapa pun. Namun, yang lain tidak boleh mencoba untuk konflik dengan kami dan mengancam kami juga,” presiden memperingatkan.

Venezuela tetap menjadi importir utama peralatan militer Rusia di Amerika Latin. Mayoritas kontrak pasokan senjata dilakukan sebelum krisis politik saat ini meletus. Maduro mengatakan kepada Sputnik bahwa Caracas berencana untuk terus membeli senjata paling canggih dari Rusia.

Setelah pemimpin oposisi Juan Guaido memproklamirkan dirinya sebagai penjabat presiden Venezuela pada Januari, pemimpin militer negara itu menyuarakan dukungan untuk Maduro meskipun puluhan negara di seluruh dunia  mendukung Guaido.

Exit mobile version