Komandan Angkatan Udara Swedia, Mats Helgesson, baru-baru ini membuat pernyataan berani dengan meyakinkan pesawat tempur Saab Gripen E milik mereka dapat mengalahkan jet Sukhoi Rusia yang tangguh tanpa harus memiliki teknologi siluman mahal seperti yang diandalkan Amerika.
“Gripen, terutama model Edirancang untuk membunuh Sukhoi. Di sana kami memiliki sabuk hitam,”kata Helgesson kepada Yle dan dikutip Business Insider Jumat 8 Februari 2019.
Jet tempur Sukhoi Rusia telah mencapai semacam status legendaris karena kemampuan mereka untuk melakukan manuver yang sangat ekstrem untuk diandalkan dalam menghindari serangan maupun mengambil posisi serang, Gripen sepertinya telah memecahkan rahasia untuk mengalahkannya.

Gripen tidak dapat membawa senjata banyak dan tidak memiliki kemampuan siluman. Selain itu Gripen juga bukan jet jarak jauh ataupun tercepat. Tetapi memiliki fokus tunggal yang membuatnya menjadi mimpi buruk bagi jet tempur Rusia.
Justin Bronk, pakar pertempuran udara di Royal United Services Institute, mengatakan kepada Business Insider seperti A-10 Warthog yang memiliki dibangun saat lingkungan perang dipenuhi meriam besar, Gripen dibangun di sekitar situasi peperangan elektronik.
Hampir semua jet modern melakukan beberapa tingkat peperangan elektronik, tetapi Gripen E berdiri di atas yang lain, menurut Bronk.
Untuk mengalahkan jet tempur Rusia yang menakutkan dan rudal darat ke udara, Amerika sebagian besar telah beralih ke pesawat siluman. Stealth harganya mahal dan harus dibangun sesuai bentuk pesawat.
Jika Rusia entah bagaimana bisa memecahkan kode mendeteksi pesawat tempur siluman F-35, sistem senjata paling mahal dalam sejarah itu akan jadi menu masakan Rusia.
Menurut Bronk, Saab mengambil pendekatan yang berbeda, dan lebih murah, untuk memerangi jet tempur dan rudal Rusia dengan berfokus pada serangan elektronik, yang memberi mereka keunggulan dibandingkan dengan siluman karena mereka dapat mengembangkan perangkat lunak tanpa membangun kembali pesawat dari awal.