Sebanyak delapan jet tempur Tornado Angkatan Udara Inggris yang ditempatkan di Pangkalan Akrotiri di Siprus dan digunakan dalam perang melawan ISIS kini telah kembali ke Pangkalan RAF Marham. Selanjutnya jet-jet tempur legendaris ini akan segera dipensiun.
Lima jet pertama melakukan penerbangan pulang selama lima jam pada Senin 4 Februari 2019 dan tiga jet tempur lain menyusul sehari setelahnya.
Jet Tornado telah kembali ke Inggris untuk terakhir kalinya saat pesawat bersiap untuk pensiun setelah hampir 40 tahun bekerja keras.
Awalnya bernama Tornado GR1 penggunaan pertama pesawat dalam operasi tempur adalah selama Perang Teluk pada tahun 1991, ketika 60 Tornado GR1 dikerahkan dari pangkalan di Arab Saudi dan Bahrain.
Ditanya apakah kepergian Tornado akan meninggalkan celah dalam kampanye udara melawan ISIS, Air Vice Marshal Harvey Smyth sebagaimana dilaporkan BBC Rabu 6 Februari 2019 mengatakan: “Tidak, itu tidak akan terjadi. Kami telah membangun kekuatan Typhoon kami sehingga dapat menyamai kemampuan itu [Tornado],”
Dia mengatakan itu adalah waktu yang tepat untuk mempensiun pesawat tua yang telah melayani negara dengan baik.
Letnan Nathan Shawyer, yang merupakan pilot terakhir yang dilatih untuk operasi jet Tornado oleh RAF dan termasuk yang pulang mengatakan penerbangan terakhir dari Siprus ke Inggris adalah “hak istimewa untuk menjadi bagian dari, serangan mendadak yang fantastis, suatu kehormatan”.
Di sampingnya adalah Letnan Penerbangan Chris Stradling yang berusia 55 tahun yang telah lebih dari 6.000 jam terbang di Tornado. Stradling, yang menerbangkan Tornado pertamanya pada tahun 1987, mengatakan penerbangan pulang ini menjadi “hari yang sangat emosional”.
Menteri Pertahanan Gavin Williamson mengatakan: “Setelah sekian lama dalam pelayanan, hanya benar bahwa kita sekarang melihat ke masa depan. Kombinasi F-35 kami yang canggih dan sistem senjata baru Typhoon akan membuat kami sebagai pemimpin dunia dalam pertempuran udara selama satu generasi.”

Sebagaimana dilaporkan Daily Mail, program Tornado dimulai pada tahun 1968, dan prototipe pertama terbang pada 14 Agustus 1974. Awalnya Angkatan Udara Inggris ingin membeli 220 pesawat dan yang pertama dikirim ke RAF Cottesmore pada Juli 1980.
RAF Tornados ikut serta dalam perang Kosovo 1999 dan peningkatan GR4 selesai tepat waktu untuk Operasi Telic, penyebaran Inggris di Irak dari 2003 hingga 2011.
Tornado digunakan di Afghanistan dari 2009 hingga penarikan pasukan Inggris pada 2014. Menurut Kementerian Pertahanan, mereka menerbangkan lebih dari 5.000 sorti dan mencatat lebih dari 33.500 jam penerbangan selama masa ini.