Sebuah jet tempur Mirage dan F-5 milik Iran yang beberapa tahun digrounded kembali bergabung dengan Angkatan Udara setelah dirombak dan direkonstruksi.
Para ahli dan staf teknis di pangkalan udara Shahid Nasser Habibi di Iran Timur Laut telah merombak dua jet tempur tersebut.
Operasi perbaikan Mirage membutuhkan 25.000 jam kerja, sementara jet tempur dua kursi F-5 buatan membutuhkan 12.500 jam kerja.
“Kedua pesawat tersebut bergabung dengan armada Angkatan Udara Iran setelah dijalankan melalui tes operasional,” tulis kantor berita MEHR News Iran Senin 4 Februari 2019.
Beberapa jet tempur sejauh ini telah dirombak oleh staf militer selama beberapa bulan terakhir. Sebelumnya pada bulan Desember, para insinyur Iran juga merombak delapan helikopter tempur dalam operasi yang membutuhkan lebih dari 100.000 jam kerja yang menghemat pengeluaran hingga US$ 2 juta atau sekitar Rp28 miliar