Norwegia mulai memesan helikopter NH90 pada tahun 2001, tetapi pesawat tersebut tidak akan beroperasi penuh sampai tahun 2025.
Meskipun menyebut penundaan itu sebagai tragedi dan bencana, Menteri Pertahanan Frank Bakke-Jensen masih menyebut bahwa helikopter ini masih merupakan pilihan terbaik bagi Norwegia .
Parlemen Norwegia memulai pemeriksaan pengadaan peralatan pertahanan yang mahal dan salah. Tidak kurang dari tujuh menteri pertahanan dan pejabat tinggi militer akan ditanyai tentang nasib helikopter serba guna NH90, lapor penyiar nasional NRK.
Ke-14 helikopter dipesan pada tahun 2001 dengan nilai sekitar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp18 triliun. Hingga saat ini atau, setelah 17 tahun kemudian, hanya sembilan helikopter yang dikirim. Itupun sebagian besar helikopter mengalami masalah karena kebutuhan pemeliharaan mahal dan kekurangan cadangan suku cadang. Secara realistis, helikopter tidak akan memasuki layanan penuh sampai 2025 atau seperempat abad sejak dipesan.
Masalah helikopter Norwegia dimulai pada tahun 2000, ketika tim Menteri Pertahanan Bjørn Tore Godal, menurut laporan kritis oleh kantor auditor negara, bukannya memilih helikopter yang sudah teruji tetapi memilih helikopter eksperimental, meskipun belum ada satu pun yang diproduksi pada saat itu
NH90 dikembangkan oleh beberapa negara Eropa dan diproduksi di Italia. Helikoipter mesin kembar ini menurut rencana awal akan ditempatkan di kapal penjaga pantai Norwegia dan digunakan untuk operasi pencarian dan penyelamatan, serta pemantauan perikanan.
Helikopter pertama dijadwalkan untuk dikirimkan pada tahun 2005, tetapi perusahaan NHI, yang tidak memiliki pengalaman produksi pada saat itu, bahkan jauh dari selesai untuk menyelesaikannya. Namun demikian, kontrak tetap dipertahankan.
Helikopter pertama tidak tiba sampai 2011, satu dekade setelah dipesan. Pada saat itu, Norwegia dilaporkan hampir memutuskan kontrak dan memilih Sikorsky Seahawks. Namun ditemukan fakta hal itu akan melanggar kontrak dan akan membuat biaya semakin tinggi.
Sementara itu, masalah terus menumpuk. Helikopter Lynx terakhir yang diganti oleh NH90, pensiun pada 2014, yang berarti bahwa Coast Guard Norwegia, yang bertugas memantau garis pantai terpanjang Eropa barat sejauh 58.133 kilometer, tidak lagi memiliki helikopter operasional sejak itu.
NH90 yang tersedia sebagian besar tetap digroundded karena kesalahan teknis dan biaya yang mahal. Biaya terbang NH90 mencapai US$20.500 atau sekitar Rp288 juta per jam. Lima kali lebih mahal dibandingkan Sikorsky Seahawk yang hanya US$ 4.000 atau sekitar Rp7 juta per jam penerbangan.
Menteri Pertahanan Norwegia saat ini, Frank Bakke-Jensen, tidak mengatakan apa-apa tentang NH90 yang sarat masalah itu, namun berpendapat bahwa itu masih merupakan helikopter terbaik untuk Norwegia.
“Menyebut ini sebagai ‘tragedi’ dan ‘bencana’ memang sudah tepat. Ini menggambarkan dengan baik proses 20 tahun di mana kita belum memiliki kapasitas helikopter yang seharusnya kita miliki,” kata Bakke-Jensen, seperti dilaporkan surat kabar Verdens Gang dan dikutip Sputnik Selasa 29 Januari 2019.
Awalnya, empat negara Nordik setuju untuk membeli NH90, tetapi Denmark kemudian memilih keluar, memesan Seahawks sebagai gantinya pada tahun 2012. Norwegia, Swedia, dan Finlandia, di satu sisi, semuanya telah terganggu oleh penundaan besar dan masalah teknis.