More

    SAS Inggris Lakukan Serangan Balas Dendam di Suriah

    on

    |

    views

    and

    comments

    Pasukan khusus Inggris, Special Air Service (SAS) melakukan serangan terhadap posisi yang dikuasai ISIS di dekat desa al-Shaafa di Suriah timur. Menurut  informasi yang tersedia pasukan serangan SAS terdiri dari sekitar 30 orang, termasuk pasukan serang dan penembak jitu.

    Pasukan elite ini mengepung ISIS yang sama sekali tidak sadar dan ketika serbuan dilakukan SAS berhasil membunuh sekitar 20 pejuang ketika mereka berusaha melarikan diri dari medan perang dengan kendaraan.

    Kementerian Pertahanan Inggris tidak mau berkomentar tentang serangan tersebut. Operasi itu merupakan serangan balas dendam atas luka serius yang dialami dua personel SAS akibat serangan mortir ISIS pada awal Januari. Meski dalam kondisi kritis, kedua pasukan komando Inggris diperkirakan akan selamat.

    News Rep melaporkan, SAS mendukung Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF), yang sebagian besar terdiri dari pejuang Kurdi, ketika mereka menyerang dekat dengan kota Ash-Sha’Fah dan Hajin.

    Wilayah ISIS di Suriah timur terus menyusut setelah digempur dari darat dan udara. Pada Rabu 23 Januari 2019, SDF  merebut  desa Baghouz, salah satu benteng terakhir ISIS di daerah tersebut.

    “Operasi pencarian berlanjut di Baghouz untuk menemukan militan ISIS yang masih bersembunyi,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Agence France-Presse (AFP).

    SAS bukan satu-satunya pasukan khusus Inggris. Ada juga Special Boat Service (SBS),  Special Reconnaissance Regiment, dan Special Forces Support Group (SFSG). Regimen 21 dan 23 SAS adalah unit Tentara Teritorial (cadangan) dan melekat pada Brigade Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian ke-1.

    Satu-satunya operator SAS yang hampir sendirian bertempur melawan teroris al-Shabaab di Nairobi pekan lalu berasal dari 23 SAS.

    Sementara gugus tugas gabungan pasukan khusus internasional yang dipimpin Amerika diisi sekitar 2.000 personel.  Mereka berasal antara lain dari Special Air Service Regiment (SASR) Ausralia dan Joint Task Force 2 (JTF-2) Kanada, French 1st Marine Infantry Parachute Regiment (1er R.P.I. Ma) dan 13th Parachute Dragoon Regiment (13e RDP).

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this