Presiden Maduro khawatir akan intervensi militer asing di Venezuela hingga meningkatkan pasukan lapis bajanya di sepanjang perbatasan Kolombia.
Warga di Venezuela Timur telah memosting rekaman yang menunjukkan sistem artileri berat, tank tempur utama dan peralatan militer bergerak menuju perbatasan Kolombia.
Dalam konvoi militer tersebut terlihat juga sistem artileri berat 2S19 MSTA-S buatan Rusia yang baru-baru ini dibeli.
Sebuah sumber di Caracas mengatakan bahwa Maduro khawatir bahwa pasukan Amerika yang ditarik dari Afghanistan dan Suriah, kemungkinan akan dipekerjakan kembali dalam konflik dengan Venezuela dan membangun pangkalan di Kolombia.
Tetapi Kementerian Pertahanan Kolombia sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan memberikan pangkalan militer Amerika Serikat sehingga dapat meluncurkan kemungkinan invasi militer di Venezuela.
“Tidak,” kata perwakilan Kementerian Pertahanan Kolombia, menjawab pertanyaan, apakah Bogota akan memberi Washington pangkalan militer yang diperlukan untuk kemungkinan operasi melawan Caracas.
Venezuela forces, including Russian made self-propelled howitzer 2S19 Msta-S, allegedly on the move towards Colombia border pic.twitter.com/GUAQMHCUwA
— Already Happened (@M3t4_tr0n) January 27, 2019
Sampai saat ini, Presiden Maduro masih mempertahankan tuas kekuasaan dan berusaha untuk menghentikan krisis di negara itu dengan sejumlah langkah dan mencegah partisipasi Amerika Serikat dan mitra mereka dalam krisis di dalam negeri.
Komandan tertinggi Venezuela telah berjanji setia kepada pemerintah Maduro hari sejak Presiden Majelis Nasional Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara dengan tujuan mengadakan pemilihan baru sesuai dengan konstitusi.
Tetapi dukungan untuk pemerintahan Maduro lemah dari kalangan pegawai sipil dan militer rendahan yang rumah tangganya menderita kekurangan karena krisis ekonomi parah di negara tersebut.