Qatar menyebut tidak ada tanda-tanda terobosan dalam krisis diplomatik Teluk Persia di mana empat negara yang dipimpin Saudi meblokade terhadap Qatar.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa tidak ada langkah yang diambil untuk menyelesaikan perselisihan diplomatik sejak pertemuan terakhir Dewan Kerjasama Teluk Persia di Riyadh, Arab Saudi, pada bulan Desember 2018.
Pernyataannya kepada Bloomberg dipublikasikan pada hari Rabu 23 Januari 2019 oleh situs web Kementerian Luar Negeri Qatar.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Juni tahun lalu, setelah secara resmi menuduhnya “mensponsori terorisme.” Tuduhan ini secara konsisten telah ditolak oleh Doha.
Akhir bulan itu, Arab Saudi dan sekutunya merilis 13 poin daftar tuntutan, termasuk penutupan jaringan televisi Al Jazeera, penurunan peringkat hubungan dengan Iran dan penutupan pangkalan militer Turki di Qatar, dengan imbalan normalisasi hubungan diplomatik.
Qatar menolak tuntutan itu karena menyebut sebagai serangan terhadap kedaulatan negara dan campur tangan dalam urusan dalam negeri dan agenda kebijakan luar negerinya.
Lebih lanjut menteri mengatakan Doha tetap terbuka untuk dialog tentang perselisihan dengan para boikot yang dipimpin Saudi, tetapi pada saat yang sama tetap pada agenda nasionalnya sendiri. Dalam wawancara itu, menteri luar negeri juga ditanya apakah Qatar akan mempertimbangkan hubungan yang lebih dekat dengan Iran, Irak dan Turki jika blokade berlanjut.
Dia menggambarkan Iran, Turki, dan Irak sebagai bagian penting dari kawasan itu dengan mengatakan, “Qatar perlu memiliki hubungan yang positif dan konstruktif dengan negara-negara itu dan ini bukan karena blokade tetapi itu adalah bagian dari strategi Qatar untuk mempertahankan persahabatannya. hubungan dengan semua negara di kawasan ini. ”
“Iran adalah bagian dari geografi kami, dan kami juga berharap bahwa negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk Persia) mulai terlibat dengan Iran dalam dialog yang positif dan konstruktif untuk menyelesaikan masalah keamanan regional yang berdampak pada keamanan kita secara langsung dan tidak langsung, ”tambahnya.