Presiden Donald Trump memberi tahu Ketua Kongres Nancy Pelosi bahwa dia tidak akan diizinkan menggunakan pesawat militer untuk rencana perjalanannya ke Afghanistan, dengan alasan penutupan pemerintahan atau shutdown.
“Saya menyesal memberi tahu Anda bahwa perjalanan Anda ke Brussels, Mesir dan Afghanistan telah ditunda,” tulis Trump dalam surat yang dikeluarkan Gedung Putih dan dikutip Military Times Jumat 18 Januari 2019. “Kami akan menjadwal ulang perjalanan ini ketika Shutdown selesai.”
Surat itu tampaknya merupakan respons langsung terhadap Pelosi yang sebelumnya meminta presiden untuk menunda pidato kenegaraannya di depan parleman sampai penutupan pemerintahan selesai. Dalam pemberitahuannya, Pelosi mengatakan bahwa Dinas Rahasia dan Departemen Keamanan Dalam Negeri yang tidak dibayar mungkin tidak dapat memberikan keamanan yang memadai.
Angkatan Udara mengatakan telah mendapat tugas dari Kantor Sekretaris Pertahanan terkait penggunaan pesawat militer untuk Pelosi telah dan disetujui. Perjalanan itu kemungkinan besar akan didukung oleh Airlift Wing ke-89 dan unit lain di luar negeri yang secara teratur menyediakan transportasi ke pejabat tinggi, seperti jenderal dan anggota kabinet. Para pejabat biasanya terbang dengan pesawat C-32 atau C-40, yang secara khusus dilengkapi pesawat resmi pemerintah 757 dan 737 dengan warna biru dan putih.
Namun kini mereka telah menerima arahan untuk membatalkan penugasan tersebut. “Penugasan telah dibatalkan,” kata seorang pejabat pertahanan.
Pentagon adalah salah satu dari sedikit lembaga yang sepenuhnya tetap didanai meski shutdown hingga pesawat dan kapal tidak terpengaruh oleh penutupan pemerintah. Coast Guard, yang didanai di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri, belum mendapat dana.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan itu bukan masalah sumber daya karena sebenarnya ada pesawat yang tersedia.
Beberapa anggota DPR dijadwalkan untuk bepergian dengan Pelosi dalam perjalanan itu, salah satu dari banyak delegasi kongres yang dilakukan oleh anggota parlemen sehubungan dengan tugas-tugas kongres mereka yang lain.
Perjalanan ke luar negeri dengan anggota parlemen hampir selalu ditangani melalui pesawat militer. Trump dalam suratnya mengatakan kepada Pelosi bahwa “jika Anda ingin melakukan perjalanan Anda dengan terbang komersial, itu akan menjadi hak prerogatif Anda.”
Langkah presiden itu langsung mendapat teguran dari Senator Lindsey Graham yang mengatakan anggota parlemen tidak boleh dihalangi untuk mengunjungi pasukan yang bertugas di zona tempur di luar negeri.
“Satu tanggapan sophomoric tidak layak mendapat tanggapan lain,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Ini sangat tidak bertanggung jawab dan sangat politis. Presiden Trump melarang perjalanan militer Pelosi untuk mengunjungi pasukan kita di Afghanistan, sekutu kita di Mesir dan NATO juga tidak pantas.”
Shutdown pemerintahan Amerika telah mencapai hari ke 27 pada Kamis, ketika Demokrat dan Trump terus meminta mengeluarkan dana sekitar US$ 5 miliar untuk proyek tembok perbatasan dengan Meksiko yang kontroversial itu. Lebih dari 400.000 pekerja federal telah diminta untuk bekerja tanpa bayaran bulan lalu.