Angkatan Darat Amerika Serikat menginginkan untuk membeli dua sistem pertahanan udara Iron Dome yang dibangun Israel. Dalam kesepakatan senilai US$ 373 juta atau sekitar Rp5,3 triliun tersebut US Army diharapkan bisa mendapatkan sistem pertahanan udara jarak pendek tersebut pada 2020.
Angkatan Darat Amerika menginginkan Iron Dome yang sudah cukup terbukti tersebut untuk melawan kendaraan udara tak berawak, mortir, roket, artileri dan rudal jelajah serta mengeksplorasi sistem yang dikembangkan Israel untuk program Indirect Fire Protection Capability Increment 2-Intercept dan menggabungkan dengan Command Command System pada tahun 2023.
Menurut laporan itu, Angkatan Darat Amerika telah meminta Kongres dana US$ 373 juta untuk membeli dua baterai tersebut.
“Angkatan Darat menilai manfaat utama dari sistem Iron Dome adalah membawa 20 pencegat per peluncur dan kemampuan Rudal Tamir. Pengujian di lapangan menunjukkan senjata itu memenuhi kualifikasi US Army,” tulis Inside Defense mengutip Bruce Jette, eksekutif akuisisi Angkatan Darat Amerika.
Baterai akan mencakup 12 peluncur, dua sensor, dua pusat manajemen dan 240 pencegat. Laporan itu menyebutkan Amerika berencana menempatkan baterai tersebut di luar negeri guna mempertahankan pasukannya di daerah sensitif di seluruh dunia.
Dengan kemampuan teknologi tinggi, terkesan aneh Amerika membeli sistem dari Israel, tetapi hal ini memang menjadi pilihan terbaik.
Amerika sebenarnya telah mencoba membangun sistem pencegat sendiri yang didasarkan pada rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinde. Tetapi perhitungan yang ada biayanya terlalu tinggi.
Selain itu sistem tersebut juga gagal memenuhi semua kebutuhan operasional US Army yang akhirnya memutuskan untuk memperoleh sistem Iron Dome dari Israel.
Amerika juga berencana untuk memperoleh radar buatan Israel ELM-2084 Multi-Mission Radar (MMR), yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI), karena menyesuaikan radar Amerika ke Iron Dome akan menunda pengoperasian sistem sistem.
Sejak 2011, Amerika telah membayar Israel US$ 1,4 miliar untuk pengembangan Iron Dome. Raytheon telah bekerja sama dengan Rafael untuk memproduksi sistem Iron Dome, dengan lebih dari 50% komponen diproduksi di Amerika.