Citra satelit yang diambil pada Kamis 17 Januari 2019 diperoleh secara Fox News mengungkapkan penyebaran baru baterai rudal Iskander di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Laporan intelijen oleh Imagesat International menunjukkan rudal tersebut ditempatkan di Krasnodar, 270 mil dari perbatasan dengan Ukraina. Gambar-gambar menunjukkan kompleks Iskander, dengan beberapa situs bunker dan hangar lainnya.

Rudal balistik Iskander memiliki jangkauan hingga 310 mil, dan dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional hingga menempatkan sebagian besar anggota NATO dalam bahaya.
Penempatan lain juga dilakukan di dekat perbatasan dengan Mongolia, di Ulan-Ude di Sothern Russia, di mana ada empat peluncur dan satu kendaraan reload.
Awal pekan ini, Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan otoritas bekas republik Soviet sedang “dikontrol” oleh Barat, dan memperingatkan pihaknya akan kehilangan independensi dan identitasnya sebagai konsekuensi tindakan barat tersebut.
“Kelanjutan kebijakan tersebut oleh otoritas Kiev dapat berkontribusi pada hilangnya kewarganegaraan Ukraina,” kata kata Patrushev kepada Rossiyskaya Gazeta dan dikutip TASS.
Penempatan sistem rudal Iskander ini dilakukan setelah ketegangan dengan Ukraina semakin tinggi. Pada November lalu, tiga kapal Ukraina dan 24 tentara ditembaki dan ditangkap oleh penjaga pantai Rusia di Laut Hitam yang memperburuk ketegangan antara kedua negara.
Insiden itu menandai bentrokan langsung paling berbahaya dalam beberapa tahun antara kedua tetangga tersebut.
Pada Kamis Moskow telah memperpanjang penahanan delapan pelaut Ukraina yang ditangkap meskipun ada protes dari Kiev dan Barat.
Fox News telah melaporkan penyebaran pasukan lebih lanjut Rusia dan sistem rudal pertahanan S-400 beberapa hari setelah eskalasi dimulai.
Sebelumnya pada Kamis 17 Januari 2019 Presiden Trump mengumkan akan memperluas program pertahanan Amerika. “Tujuan kami sederhana: bahwa kami dapat mendeteksi dan menghancurkan setiap rudal yang masuk,” kata Trump.