Rencana Rusia terkait pembelian jet tempur generasi kelima Su-57 kembali simpang siur. Kabar sebelumnya Rusia sudah meneken kontrak pembelian 12 jet tempur siluman tersebut, tetapi kini kabar baru menunjukkan ha berbeda.
Kantor berita TASS Rusia mengabarkan Rabu 16 Januari 2019 bahwa Rusia akan menandatangani kontrak kedua untuk memproduksi 13 pesawat jet tempur Su-57 untuk Angkatan Udara Rusia.
“Pada tahun 2020, kami berencana untuk menandatangani kontrak kedua untuk memproduksi dan mengirimkan 13 jet tempur Su-57, beberapa di antaranya dilengkapi dengan mesin tahap kedua,” kata sumber industri militer Rusia kepada TASS. Menurutnya kerangka waktu untuk kontrak baru adalah selama lima tahun.
Yang membingungkan, sumber tersebut mengatakan kontrak pertama ternyata tidak berjumlah 12 pesawat tetapi hanya dua pesawat yang akan diterima pada 2019-2020.
“Sejalan dengan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2018, satu jet seri Su-57 dengan mesin tahap pertama akan dikirimkan ke Angkatan Aerospace tahun ini, pesawat lainnya menggunakan jenis mesin yang sama pada tahun 2020.”
Jika kabar ini benar maka hingga 2025 Angkatan Udara Rusia hanya akan mendapatkan 15 pesawat yakni dua dari kontrak pertama dan 13 dari kontrak kedua. Ini juga menunjukkan produksi pesawat tersebut harus ditunda entah dengan alasan apa.
Produsen pesawat tersebut, United Aircraft Corporation, menahan diri untuk tidak mengomentari laporan tersebut.
Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima Rusia yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara pada jarak jauh dan pendek serta target darat dan laut. Jet tempur ini diklaim mampu mengatasi kemampuan pertahanan udara.
Su-57 pertama kali terbang pada 29 Januari 2010 atau sembilan tahun lalu. Pengembangan pesawat ini telah mengalami berbagai masalah dan penundaan yang berlarut-larut. Sejumlah ahli meragukan jet tempur ini benar-benar memiliki kemampuan siluman.
Keputusan Rusia yang tidak membeli banyak jet tempur tersebut disebut sebagai salah satu alasan mereka tidak percaya diri dengan kemampuan generasi kelimanya. Meski sejumlah pihak menyebut alasan ekonomi memaksa Moskow memilih membeli jet tempur dalam jumlah terbatas.
Rusia sendiri tetap bersikukuh Su-57 sebagai jet tempur paling canggih di kelasnya dan akan dapat dengan mudah mengalahkan pesawat siluman Amerika baik F-22 Raptor maupun F-35. Mana yang benar? Tetap menjadi hal yang membingungkan.