Prancis telah secara resmi meluncurkan pengembangan pesawat tempur Dassault Rafale konfigurasi atau standar F4.
Seperti diberitakan sebelumnya Dassault Aviation pada 14 Januari 2019 menerima kontrak pengembangan standar F4 dari Kementerian Pertahanan Prancis saat kunjungan Menteri Pertahanan Florence Parly ke fasilitas produksi perusahaan Mérignac di dekat Bordeaux.
“Standar F4 menjamin bahwa Rafale akan tetap berada di tingkat kelas dunia sehingga pasukan udara tempur kami dapat melaksanakan semua misi mereka dengan efisiensi optimal,” kata Eric Trappier, ketua dan CEO Dassault Aviation.
Lantas apa yang ditawarkan Rafale F4? Konfigurasi ini akan mencakup peningkatan pada radar active electronic scanned array (AESA) Thales RBE2, pod penargetan udara jarak jauh Thales TALIOS dan pod pengintai Reco NG.

Selain itu, sebagaimana ditulis Jane Rabu 16 Januari 2019, peningkatan juga dilakukan pada suite komunikasi pesawat, peningkatan helmet-mounted displays, unit kontrol mesin baru dan kemampuan untuk membawa persenjataan baru seperti rudal udara ke udara Mika Next-Generation (NG) dan rudal presisi darat Armement Air-Sol Modulaire (AASM) Sagem 1.000 kg.
Pemutakhiran F4 juga akan mencakup antena satelit, serta prognosis baru dan sistem bantuan diagnostik yang dirancang untuk memperkenalkan kemampuan pemeliharaan yang dapat diprediksi.
Untuk varian Rafale M yang digunakan Angkatan Laut, sistem pendaratan ke kapal induk akan lebih tepat akan memungkinkan operasi semua cuaca dan mempersiapkan angkatan laut untuk penggunaan kendaraan udara tak berawak di masa depan dari kapal-kapalnya.
Pembangunan pesawat baru ini akan mengadopsi berbagai pelajaran yang didapat dalam misi tempur yang telah dijalani Rafale. Seperti diketahui pesawat ini telah terlibat dalam berbagai perang seperti perang Libya, misi Prancis di Afrika, perang ISIS hingga misi NATO.