Militer Rusia Ingin Diizinkan Menembak Jatuh Pesawat Penumpang
Su-30SM / Russianplane

Militer Rusia Ingin Diizinkan Menembak Jatuh Pesawat Penumpang

Kementerian pertahanan Rusia dilaporkan sedang mencari persetujuan dari aturan baru yang akan memberikan izin kepada mereka untuk menembak jatuh pesawat penumpang yang dianggap berbahaya dalam situasi darurat.

Undang-undang yang ada sekarang ini mengatur tentang bagaimana militer harus menanggapi, misalnya semacam situasi 9/11. Militer diizinkan menembak di pesawat sipil yang dibajak dan dilarang menghancurkan jet penumpang jika ada sandera di dalam pesawat.

Jika aturan baru disetujui, militer Rusia akan diizinkan untuk menembaki jet penumpang yang “menolak untuk mematuhi perintah untuk mendarat,”

Moscow Times sebagaimana dikutip Military Times Selasa 15 Januari 2019 mengutip rancangan peraturan yang diajukan oleh kementerian pertahanan untuk debat publik melaporkan militer akan diminta untuk memperingatkan pesawat dengan sinyal visual atau tembakan peringatan sebelum mengambil langkah untuk menenmbak jatuh.

Tindakan ekstrem seperti itu hanya akan diambil jika “ada risiko nyata kematian orang atau kecelakaan lingkungan, termasuk ancaman langsung dari serangan udara pada infrastruktur penting. ”

“Sayangnya, orang-orang di pesawat akan mati, tetapi ini akan mencegah bencana yang lebih mengerikan,” kata Senator Rusia Frants Klintsevich menjelaskan kepada surat kabar Izvestia.

Dia menekankan bahwa ini akan membawa kebijakan Rusia lebih sejalan dengan yang dipraktikkan di “banyak negara lain.”

Militer Amerika sudah mengizinkan menembak jatuh pesawat komersial yang dibajak  dua tahun setelah serangan teroris 9/11. Tidak jelas apakah langkah itu telah dipertahankan. Kebijakan sudah ada, tetapi hanya sebagai upaya terakhir.

Rusia memiliki sejarah tragis dalam hal jatuhnya pesawat penumpang.  Rusia dituduh menembakkan Malaysia Airlines Penerbangan 17 atas Ukraina pada 2014 dengan rudal darat ke udara yang ditembakkan dari baterai anti-pesawat Rusia yang menewaskan 298 penumpang. Rusia tegas menolak tuduhan tersebut.

Pada tahun 1983, militer Soviet, dengan pengakuannya sendiri, menembak jatuh sebuah pesawat Korean Airlines yang mengakhiri nyawa 269 orang di dalamnya. Terkunci dalam Perang Dingin dengan Amerika, Soviet mengira pesawat itu adalah pesawat mata-mata Boeing RC-135 Amerika.

Amerika membuat kesalahan yang sama hanya lima tahun kemudian selama perang Iran-Irak yang menmebak jatuh jet penumpang Iran mengakibatkan sekitar 300 orang meninggal dunia.