Pemerintah Kroasia secara resmi telah membatalkan kesepakatan senilai US$ 500 juta untuk membeli 12 jet tempur bekas dari Israel setelah diblokir Amerika Serikat.
State TV mengatakan pemerintah membuat keputusan pada sesi Senin 14 Januari 2019. Israel dan Kroasia mencapai kesepakatan tentatif pada bulan Maret untuk penjualan pesawat tempur F-16 Barak yang ditingkatkan, sambil menunggu persetujuan Amerika untuk mengizinkan teknologi buatan Amerika dibeli oleh pihak ketiga.
Kesepakatan itu mengalami masalah setelah Washington mengatakan Israel harus mencopot semua teknologi Israel dan mengembalikan F-16 ke konfigurasi perlu menanggalkan pembaruan yang ditambahkan setelah Israel menerima pengiriman pesawat dari Amerika Serikat sekitar 30 tahun yang lalu.
Kroasia sebelumnya memberi tenggat waktu kepada Israel hingga 11 Januari 2019 untuk memberikan kepastian apakah kontrak senilai sekitar US$500 juta tersebut terus jalan atau dibatalkan. Kroasia tetap ngotot meminta jet tempur yang dibeli termasuk teknologi Israel yang diinstal di dalamnya. Sedangkan Amerika menuntut teknologi itu dilepas dan jet tempur dijual dalam konfigurasi asli.
Israel sendiri akhirnya angkat tangan terkait rencana penjualan jet tempur F-16 ke Kroasia. Setelah tak mampu meluluhkan hati Amerika, Tel Aviv secara resmi membatalkan penjualan 12 jet tempur bekas tersebut.
Surat kabar Ynetnews sebagaimana melaporkan 6 Januari 2019 Israel tidak akan dapat menyelesaikan kesepakatan F-16 yang ditandatangani dengan Kroasia Maret lalu seteah adanya pelarangan dardi Amerika.
Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Udi Adam dan Michel Ben-Baruch, kepala SIBAT, Direktorat Kerjasama Pertahanan Internasional Kementerian Pertahanan Israel, dijadwalkan untuk mengunjungi Kroasia minggu ini guna memberi tahu Kementerian Pertahanan Kroasia bahwa kesepakatan itu dibatalkan.