Su-57 dan Tu-160 Peroleh Kanopi Canggih Anti-Radar
Su-57

Su-57 dan Tu-160 Peroleh Kanopi Canggih Anti-Radar

Rusia menciptakan bahan komposit baru yang mampu menyerap gelombang radar untuk digunakan membuat kanopi kokpit  jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57  dan bomber Tupolev Tu-160.

Perusahaan teknologi tinggi Rusia, Rostec kepada TASS Jumat 11 Januari 2019 mengatakan lapisan kaca inovatif telah dikembangkan oleh para spesialis dari Perusahaan Litbang Technologiya yang berbasis di Obninsk (bagian dari RT Chemcomposite Group di dalam Rostec).

“Bahan ini menggandakan penyerapan gelombang radar dan mengurangi tanda tangan radar kokpit pesawat hingga 30%. Saat ini, lapisan diterapkan pada kanopi T-50 (disebut Su-57 sejak Agustus 2017), Su-30, Su-34, Su-35, pesawat MiG-29K dan Tu-160, “kata Rostec.

Bahan terbuat dari lapisan logam oksida setebal 70-90 nm. Selain mengurangi visibilitas  radar musuh, bahan ini melindungi pilot selama penerbangan dari dampak ultraviolet, faktor termal dan faktor negatif lainnya.

“Lapisan itu melemahkan komponen termal dari radiasi matahari lebih dari tiga kali sementara indeks transmitansi integral dalam rentang yang terlihat mencapai tidak kurang dari 65% dan dampak dari komponen ultraviolet turun lebih dari 4-6 kali,” kata Rostec.

Seperti yang dikatakan Direktur Industri Rostec untuk Cluster of Armament Konvensional, Amunisi dan Kimia Khusus Sergei Abramov sebelumnya, inovasi ini  tidak memiliki titik lemah. Penerapannya membantu mengurangi setengah dari kanopi kokpit kaca dan meningkatkan resistensi dampak dan penyerapan gelombang radar dari 40% hingga 80%.

Tu-160/Sputnik

Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima Rusia yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara pada jarak jauh dan pendek dan target darat serta laut. Kemampuan silumannya diklaim mampu mengatasi semua sistem pertahanan udara yang ada.

Su-57 terbang pertama kalinya pada 29 Januari 2010 namun hingga saat ini masih belum secara resmi masuk layanan. Rusia berencana memesan 12 jet tempur siluman tersebut.

Sedangkan Tu-160 adalah bomber sayap menyapu terbesar di dunia. Pada 2015 diputuskan untuk memulai kembali produksi pembom strategis yang ditingkatkan di Kazan Aircraft Enterprise. Berkat upgrade-nya, efisiensi pembom Tu-160 diperkirakan akan meningkat sebesar 60%