Rusia kehilangan kontrol dengan satu-satunya teleskop ruang angkasa milik mereka, Spektr-R. Perangkat tersebut tidak bisa menerima perintah dari bumi.
“Kami sedang mencoba untuk memperbaiki masalah ini, ada sistem komunikasi yang berbeda; beberapa dari mereka bekerja, beberapa tidak bekerja. Kami masih menerima beberapa sinyal. Kegagalan seperti itu telah terjadi sebelumnya. Itu bisa kembali normal, ” kata Nikolai Kardashev, kepala Pusat Antariksa Astro di Institut Lebedev Physics Institute mengatakan kepada Sputnik Sabtu 12 Januari 2019 dan dikutip JejakTapak.
Menurut Nikolai Kardashev, para ilmuwan terus menerima data dari teleskop orbital, meskipun gagal merespons perintah jarak jauh. Spesialis dari perusahaan yang membuat perangkat sedang bekerja untuk memulihkan komunikasi dua arah.
Sementara itu, kepala proyek mengatakan kepada Sputnik bahwa proyek teleskop ruang angkasa Spektr-R Rusia akan dihentikan jika kontrol atas kendaraan tidak dikembalikan. “Jika satelit tidak dikontrol, itu berarti penghentian proyek RadioAstron,” kata Yury Kovalev.
Dia menambahkan bahwa upaya berikutnya untuk mengembalikan kontrol atas teleskop ruang angkasa akan berlangsung pada hari Minggu.